REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK--Mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra yang kini hidup di pengasingannya di luar negeri, merayakan ulang tahunnya ke-61, sehari setelah sebuah granat meledak di Bangkok, menewaskan satu orang dan melukai 10 orang lainnya.
Tanpa menyebut di mana dia berada saat ini, ia menyerukan perdamaian di negeri yang belakangan penuh gejolak ini dan siap bekerja sama. "Aku 61 tahun hari ini, katanya. "Aku ingin melihat hal-hal baik terjadi di negara kita dan aku siap untuk bekerjasama dengan semua pihak."
Berbeda dengan berapi-apinya pesan bagi demonstran Kaus Merah beberapa bulan lalu saat berdemo di Bangkok, ia menyatakan untuk meminimalisasi kekerasan di Thailand. "Harap tidak menggunakan kekerasan. Aku tidak suka. Aku tidak setuju dengan hal itu," ujarnya. Mantan taipan telekomunikasi ini diyakini merupakan donatur tetap massa Kaus Merah yang anti-pemerintah.
Tidak ada klaim tanggung jawab atas ledakan hari Ahad di halte bus di sebuah distrik perbelanjaan yang sibuk. Pihak berwenang telah menolak untuk berspekulasi apakah pengeboman itu terkait dengan turbulensi lanjutan politik Thailand setelah demonstrasi jalanan yang melumpuhkan ekonomi Bangkok beberapa bulan lalu. Selama dua bulan Thailand dilanda kerusuhan yang berakhir dengan tindakan keras pasukan 19 Mei dan menewaskan 90 orang dan lebih dari 1.400 terluka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
