Sabtu 23 Oct 2010 20:52 WIB

Berlusconi: Italia Tak Ingin "Main Kasar" dengan Iran

Berlusconi
Berlusconi

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA--Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, menyatakan keraguannya atas efektifitas sanksi anti-Iran. Untuk itu, ia mengharapkan adanya sikap yang lebih lunak terhadap Tehran.

Berlusconi dalam wawancaranya dengan Koran Jerman, The Frankfurter Allgemeine Zeitung, menyatakan, meski Italia terlibat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Iran, namun negara ini meragukan kesuksesan sanksi atas Iran. "Sanksi malah justru menguatkan negara-negara yang dikenai sanksi," ujarnya, seraya menyinggung pengalaman-pengalaman masa lalu.

Menurutnya, sikap keras bukan satu-satunya pilihan. "Sikap yang lebih lunak dan lebih berhati-hati malah akan memberikan hasil," ungkap Berlusconi.

Lebih lanjut Berlusconi menyebut Rusia dan Cina sebagai dua negara yang dapat melakukan langkah lunak tersebut. Untuk itu, Perdana Menteri Italia mengharapkan Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao, supaya menggunakan pengaruhnya untuk menyukseskan langkah tersebut.

Selama ini, Moskow dan Beijing selalu mendukung solusi diplomatis dalam menyelesaikan program nuklir Iran.

Sementara itu, Republik Islam Iran pada bulan September lalu menyatakan siap menggelar perundingan nuklir dalam koridor Deklarasi Tehran yang disepakati Brazil, Turki dan Iran pada tanggal 17 Mei.

Menurut kesepakatan deklarasi itu, Iran mengirim uranium dengan pengayaan rendah ke Turki untuk menerima bahan bakar nuklir. Namun AS dan mitra-mitranya tidak menyambut baik deklarasi itu, bahkan memaksa Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengeluarkan sanksi baru atas Iran.

sumber : IRIB
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement