Rabu 03 Nov 2010 03:13 WIB

Sejumlah Negara Perketat Pengiriman Kargo Udara

Rep: Wulan Tunjung Palupi/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keamanan penerbangan menuju Amerika Serikat semakin diperketat usai ditemukannya bom dalam kargo udara. Paket bom itu dikirimkan dari Yaman dan berhasil dicegat di Dubai dan Inggris.

Pihak keamanan Inggris mengungkapkan bom yang diselundupkan dalam sebuah printer itu memiliki kekuatan yang dapat meledakkan seisi pesawat. Inggris mengatakan mereka yakin upaya pemboman itu dilakukan kelompok Al Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP), meskipun mereka tidak memiliki informasi bahwa organisasi itu sedang merencanakan serangan lebih lanjut.

Seorang pejabat Amerika mengatakan pembuat bom pembuat asal Saudi Ibrahim Hassan al-Asiri, diyakini bekerja untuk AQAP yang merupakan tersangka utama dalam percobaan pemboman ini.

Sebagai tindakan pencegahan, Inggris akan melarang penumpang udara membawa toner cartridge besar ke pesawat untuk masuk ke kabin.

Badan anti-terorisme Belanda bahkan lebih ekstrem dengan melarang semua kiriman pos udara dari Yaman memasuki Belanda. Jerman mengatakan telah menghentikan penerbangan penumpang dari Yaman, dan sedang mempertimbangkan untuk memperluas larangan penerbangan kargo dari negara lain, namun tidak disebutkan dari negara mana. Sementara Inggris mengatakan melarang semua angkutan udara yang dikirim dari Somalia serta melarang penerbangan kargo dari Yaman.  

Nigeria juga merespons peristiwa ini dengan akan meningkatkan pemindaian kargo menuju Amerika Serikat. Keamanan penerbangan di negara Afrika yang paling padat penduduknya itu muncul setelah upaya pemboman yang gagal Hari Natal 2009 dimana seorang penumpang asal Nigeria memiliki bahan peledak yang disembunyikan di dalam celananya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement