Kamis 30 Dec 2010 18:55 WIB

Alhamdulillah, Kedutaan Palestina Dibangun di Brasil

Bendera Palestina
Bendera Palestina

REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH--Presiden Palestina Mahmud Abbas bertolak ke Brasil pada Rabu untuk secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kedutaan Palestina di Brasilia. Acara tersebut akan dilakukan pada Jumat menyusul pengumuman Brasil tentang pengakuannya terhadap negara Palestina berdasarkan perbatasan yang telah ada sebelum Perang Enam Hari pada 1967 ketika Israel merampas Tepi Barat, Jerusalem Timur dan Jalur Gaza.

Pada Sabtu, Abbas akan menghadiri pelantikan presiden baru Brasil, Dilma Roussef, serta dijadwalkan menggelar pertemuan dengan sejumlah pemimpin negara Amerika Latin di Brasil untuk acara tersebut.

Presiden demisioner Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada 3 Desember mengatakan bahwa negaranya akan mengakui Palestina sebagai negara atas dasar permintaan pribadi dari Abbas.

"Permohonan yang diajukan oleh Yang Mulia (Abbas) itu layak dan konsisten dengan prinsip yang dianut Brazil terkait isu Palestina," kata Kementrian Luar Negeri Brasil.

Pengakuan tersebut mengundang reaksi keras dari Israel dan Amerika Serikat, yang mengatakan bahwa sebuah negara Palestina hanya bisa dicapai melalui kesepakatan damai yang dapat dinegosiasikan.

Namun sejumlah negara Amerika Latin yang meliputi Bolivia, Argentina, Ekuador, dan Uruguay juga telah mengakui Palestina sebagai negara berdasarkan basis yang sama. Uruguay baru akan menerapkan kebijakan tersebut terhitung sejak 2011.

Negara Amerika Latin lain seperti Kuba, Nikaragua, Kosta Rika dan Venezuela, sudah mengakui Palestina sejak beberapa tahun lalu. Pengakuan Brasil itu muncul di masa Palestina mencari pengakuan bilateral terhadap status negaranya dari seluruh dunia, saat mengalami kebuntuan pembicaraan damai dengan Israel.

Negosiasi perdamaian langsung, yang pertama dalam dua tahun terakhir, dilakukan pada 2 September namun terhenti hanya beberapa pekan kemudian setelah pembekuan pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat berakhir.

Abbas telah menolak untuk memulai kembali pembicaraan seementara Israel tetap membangun permukiman Yahudi di tanah cikal bakal negara Palestina, namun Perdana Menteri Israel menolak untuk membekukan pemukiman warga Yahudi tersebut.

Amerika Serikat telah mengajukan penawaran agar kedua pihak memulai kembali pembicaraan tidak langsung. Palestina menolak dan mengatakan mereka akan mengambil opsi alternatif, termasuk pengakuan bilateral atas status negara dan pengakuan sebagai anggota Perserikatan Bangsa Bangsa.

Abbas mengunjungi Brasil pada 2005 dan 2009, sedangkan Lula menjadi kepala negara Brasil pertama yang mengunjungi Israel dan Palestina pada Maret tahun ini.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement