Jumat 07 Jan 2011 08:07 WIB

Banjir Terjang Terminal Batu Bara Queensland

REPUBLIKA.CO.ID,CANBERRA--Salah satu terminal batu bara terbesar di Queensland, Australia, menghentikan ekspornya dan pangkalan terbesar di negara itu hanya beroperasi sebesar 60 persen, dari sebelumnya hampir dua juga ton tiap minggu. Sekitar 40 tambang di Queensland terkena dampak banjir dan beberapa pengusaha di antaranya mengatakan pada Kamis bahwa mereka tidak dapat memenuhi target produksi.

Jalur Blackwater, yang mengangkut batu bara menggunakan kereta terendam, memutuskan jalur suplai utama ke dermaga Gladstone di Queensland tengah, terminal ekspor batu bara terbesar keempat. "Kami tidak mendapatkan suplai batu bara sama sekali dari jalur Blackwater, jadi kami tidak menerima batu bara saat ini," kata seorang juru bicara dermaga kepada AAP. "Kami tidak dapat mengirimkan batu bara keluar," tambahnya.

Pangkalan itu biasanya mengekspor 1,3 juta ton batu bara setiap minggu. Petugas yang masuk berkurang hingga separuhnya dan petugas lain memilih pergi dan membantu keluarga yang mungkin terkena dampak banjir. Pangkalan batu bara lain juga terkena dampak yang besar.

Pangkalan batu bara Dalrymple Bay, pangkalan terbesar di Queensland berproduksi dengan kapasitas antara 60-70 persen sejak 1 Januari, kata juru bicara Andrew Garratt kepada AAP.

"Hal tersebut tentu berdampak pada suplai global dan pada para penambang," katanya.

Sekitar 20 kereta batu bara per hari sampai ke pangkalan, berkurang dari biasanya 28 setelah satu kereta tergelincir pada hari Natal dan hujan besar masuk hingga tambang dan saat ini sudah mencapai rel kereta. "Karena cuaca basah hingga ke barat, maka ada beberapa tambang yang tidak dapat beroperasi sesuai dengan kapasitas mereka," kata Garratt.

Hanya tiga dari yang biasa empat kapal yang bermuatan untuk ekspor dalam sehari dan 47 kapal ditarik ke lepas pantai. Setiap kapalnya menunggu untuk dapat berlabuh. Hanya 500.000 ton batu bara yang berada di tempat penyimpanan pada pangkalan, sebelah selatan Mackay dan dikhwatirkan muatan batu bara dalam kereta dan ekspor akan menurun hingga 15 Februari. "Setelahnya, kami mungkin akan dapat kembali pulih sedikit demi sedikit," kata Garratt.

Berkurangnya ekspor berarti 640.000 ton batu bara per minggu tidak sampai ke pasar global, seluruhnya bernilai 336 juta dolar AS. "Angka tersebut merupakan tahap terendah ekspor pada periode belakangan, lebih rendah dari krisis keuangan global tahun lalu," tambahnya.

Perusahaan pengangkutan QR National mengatakan pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan seluruh pelayanan batu bara dan transportasi kepada pelanggan, terutama di jalur Blackwater.

"QR memperkirakan bahwa sungai Dawson yang banjir akan tetap memutuskan jalur Blackwater dekat Duaringa hingga pekan depan," kata juru bicara QR National Mark Hairsine dalam suatu pernyataan.

"Banjir ini mencegah cara yang akurat untuk memperbaiki perlengkapan dan jangka waktu pemulihan." Meski demikian, tetap ada catatan yang positif, sistem kereta Newland menuju pangkalan Abbot Point dekat Bowen, jalur Goonyella menuju Teluk Dalrymple dan pangkalan batu bara Hay Point masih bekerja, kata QR National.

Queensland mendapat sekitar 100 juta dolar AS setiap hari dari ekspor batu bara dengan 3,2 miliar dolar AS diperkirakan sebagai pemasukan untuk anggaran 2010-2011. Pada penilaian ulang tahun fiskal tengah tahun yang akan dilangsungkan pekan depan pejabat keuangan Queensland Andrew Fraser harus menghitung ulang berapa keuntungan tambang yang terkena dampak banjir.

sumber : ant/AAP-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement