Kamis 27 Jan 2011 19:07 WIB

Buktikan Holocaust, Yayasan Yahudi akan Ajak Muslim Keliling Auschwitz

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Bekas kamp konsentrasi Yahudi di Auschwitz
Foto: TRAVELNEAR.NET
Bekas kamp konsentrasi Yahudi di Auschwitz

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV--Penolakan sebagian besar negara-negara Muslim terhadap kebenaran tragedi holocaust dicoba diluruskan oleh Yayasan Memory of Shoah, dalam program bernama Aladdin. Proyek ini baru saja diperkenalkan di UNESCO, lembaga PBB yang khusus menangani masalah pendidikan dan budaya, dua tahun lalu.

Program ini berupa pemberian informasi berupa data dan fakta terkait peristiwa Holocaust. Salah satunya, yayasan mengajak delegasi negara-negara Muslim untuk mengungjungi kamp konsentrasi Auschwitz pekan depan.

Sebagai persiapan kunjungan itu, Yayasan mempersiapkan penerjemah dalam bahasa Arab dan Persia yang mengerti secara akurat data dan fakta sejarah kamp konsentrasi. Tak hanya itu, yayasan juga telah mempersiapkan projectaladin.org, laman yang menyediakan informasi seputar holocaust dalam bahasa Arab dan Persia. Tak ketinggalan buku harian Anne Frank, saksi hidup kamp konsentrasi juga masuk dalam item kunjungan.

Seperti diberitakan harian Israel Haaretz, Kamis (27/1), program ini sengaja dikhususkan untuk mengurangi penolakan terhadap Holocaust sekaligus memerangi kelompok-kelompok radikal dan individu.

Lebih dari 1.000 intelektual, politisi, sejarawan, penulis dan seniman dari lusinan negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Asia telah menyuarakan dukungan untuk proyek ini. Bahkan 20 pemimpin terkemuka seperti mantan Presiden Perancis, Jacques Chirac, Pangeran Yordania, Hassam, Putri Bahrain Haya al-Khalifa dan mantan Kanselir Jerman, Gerhard Shroeder turut memberikan dukungan.

Menurut rencana, delegasi dunia Islam dijadwalkan tiba di Paris, awal pekan depan. Setibanya di Paris, delegasi akan disambut walikota Paris, Betrand Delanoe.

Delegasi yang berasal dari Timur Tengah, Asia dan Afrika ini dijadwalkan akan bertemu dan mengenal delegasi Yahudi yang terdiri dari korban Holocaust, rabbi, penulis dan akademisi. Keesokan harinya, mereka segera terbang ke Krakow dan mengunjungi Auchwit guna menghadiri sesi doa dan peletakan karangan bunga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement