Rabu 13 Nov 2013 06:13 WIB

Anak-anak Muda Australia kian Sulit Miliki Rumah

Red:
Perumahan
Perumahan

CANBERRA -- Data terbaru yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Australia menunjukkan bahwa jumlah anak-anak muda yang memiliki rumah untuk pertama kalinya paling kecil dalam 22 tahun terakhir.

Mereka yang pertama kali memiliki rumah ini (first home buyers)  sekarang hanya berjumlah sekitar 12,5 persen di bulan September 2013, angka terendah sejak statistik mengenai masalah ini dikumpulkan mulai bulan Juli 1991.

Angka terendah sebelumnya adalah 12,8 persen di bulan Maret 2004.

Jumlah mereka yang membeli rumah untuk pertama kalinya September lalu berjumlah 6.363 dan angka itu dikalahkan oleh mereka yang sudah memiliki rumah namun membeli rumah yang lebih besar atau para investor yang membeli rumah untuk disewakan atau keperluan lain.

Menurut ekonom utama lembaga keuangan UBS Australia, Scott Haslem harga rumah yang relatif terjangkau saat ini di Australia membuat para investor maupun mereka yang ingin pindah, menggunakan kesempatan untuk masuk ke pasar, sementara mengalahkan para anak muda yang ingin membeli rumah untuk pertama kalinya.

"Harga rumah di Australia sebenarnya masih tergolong mahal, namun menjadi relatif lebih murah selama 10 tahun terakhir, karena turunnya suku bunga dan sampai belakangan ini, harga yang murah," kata Haslem.

"Bagi orang yang ingin membeli rumah pertama kali harga rumah itu masih terlalu mahal bagi mereka," kata Haslem.

Sementara itu, ekonom senior bank Westpac, Matthew Hassan mengatakan selain harga rumah yang mahal bagi mereka yang ingin membeli untuk pertama kalinya, ada alasan lain.

"Sebelumnya negara bagian memberikan insentif bagi para pembeli rumah untuk pertama kalinya, namun sekarang insentif itu semakin berkurang," kata Hassan.

"Selain itu juga pasar tenaga kerja sekarang juga relatif melesu. Ini juga berpengaruh," tambah Hassan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement