Jumat 21 Feb 2014 19:03 WIB

Belasan Pasien Kanker Konsumsi Obat Terkontaminasi

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Kesehatan 17 pasien kanker di sejumlah rumah sakit pemerintah dan swasta di Queensland terancam kritis.  Kondisi ini diduga terjadi  karena mereka diberikan obat yang belakangan diketahui terkontaminasi.

Jurubicara Kementerian Kesehatan, Dr Jeannette Young mengatakan, para pasien itu menjalani pengobatan kemoterapi dan obat yang  terkontaminasi itu beresiko menimbulkan ancaman kesehatan serius karena dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien.

Dr Young mengatakan setelah menerima laporan ini, dia langsung memerintahkan para dokter yang merawat pasien tersebut untuk memeriksa kondisi kesehatan pasien tersebut.

Dr. Young  menambahkan  sejauh ini para pasien yang mengkonsumsi obat terkontaminasi itu dilaporkan tidak menderita efek samping apapun,  namun  kondisi kesehatan mereka terus dipantau ketat oleh dokter.

Otoritas obat-obatan Australia (TGA) mengeluarkan pemberitahuan mengenai penarikan kembali produk obat yang diproduksi oleh perusahaan Fresenius Kabi Australia Proprietary Ltd, Kamis (20/2) lalu.

Pihak TGA mengatakan penilaian risiko oleh Fresenius Kabi menemukan adanya potensi risiko bagi  pasien karena sterilitas produk tersebut kemungkinan  bermasalah.

Sejauh ini pihak Fresenius Kabi belum menerima laporan kejadian buruk terkait dengan kegagalan ini. Dan mengklaim kalau stok atau persediaan  produk obat yang diduga bermasalah ini telah ditarik.

 

Rumah sakit yang terkena dampak dari obat bermasalah ini antara lain berlokasi di Townsville, Gladstone dan Rockhampton, serta Rumah Sakit Wesley di Brisbane, John Flynn Rumah Sakit Swasta di Gold Coast, dan Rumah Sakit St Andrew Toowoomba.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement