Selasa 04 Mar 2014 18:03 WIB

Julie Bishop Sambut Kunjungan Akademisi Asia Pasifik

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop telah menyambut sejumlah periset senior pertanian, perikanan dan kehutanan ke Australia dalam sebuah upacara penyerahan penghargaan di Gedung Parlemen hari Senin (3/3) kemarin.

Kesembilan tamu itu adalah penerima bea siswa yang diberikan oleh Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR), yang bekerjasama dengan berbagai organisasi mitra dan komunitas pertanian lokal di banyak negara di kawasan Asia Pasifik.

Menlu Bishop mengatakan, pengembangan skill pertanian merupakan aspek utama dari program bantuan Australia itu.

Para periset itu akan mendapat pelatihan spesialis dan pengembangan skill dalam program enam minggu di Australia.

Para periset dari Papua Nugini, Indonesia, Filipina, Laos, Vietnam, China dan Pakistan itu sedang mengikuti workshop khusus di bidang-bidang pertanian, kehutanan, perikanan dan pengelolaan kopi.

Matilda Hamago dari Women in Coffee Development di Goroka, Papua Nugini, mengatakan, sektor produksi kopi di Goroka adalah bagian dari proyek yang dijalankan bersama ACIAR yang meneliti kebutuhan produser dan sistem pertanian.

"Industri kopi berjalan sangat bagus," kata Hamago pada upacara itu. "Kopi adalah hasil pertanian terbesar kedua dan PNG memproduksi 1 persen dari kopi dunia."

Dr Lilis Sadiyah dari Pusat Penelitian Manajemen Perikanan dan Konservasi di Jakarta akan berbicara dengan para periset dan pejabat lokal tentang pengelokaan perikanan.

"Penting sekali di Indonesia untuk mengawasi kegiatan penangkapan ikan ilegal yang tidak dilaporkan," kata Dr Sadiyah.

"Misalnya, kalau kita tidak tahu tingkat penangkapan ilegal, maka pihak berwenang tidak bisa mengetahui status persediaan ikan yang benar."

Dikatakannya, pengeloaan perikanan menjadi sangat sulit tanpa angka-angka yang benar.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement