Senin 02 Jun 2014 20:22 WIB

Melbourne Akan Perluas Area Pejalan Kaki

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Salah satu kota terbesar di Australia, Melbourne mempertimbangkan rencana untuk mengurangi jumlah mobil yang melewati daerah pusat kota. Sebagai tindaklanjutnya, dibahas draft area pejalan kaki dan penutupan sejumlah jalan di pusat kota.

Anggota dewan kota, Cathy Oke berkata bahwa pemerintah kota ingin memanfaatkan popularitas area pejalan kaki yang dikenal dengan sebutan Laneways di Melbourne. Laneways di Melbourne cukup menarik banyak pejalan kaki karena banyak pengunjung ingin melihat karya grafiti yang dibuat oleh seniman lokal disana. "Kita ingin membuat Melbourne lebih ramah kepada pejalan kaki," Oke berkata ketika diwawancarai oleh Red Symons dari 744 ABC Melbourne, baru-baru ini.

Menurut penelitian dewan kota, 66% aktivitas pariwisata di Melbourne dilakukan dengan berjalan kaki. Sebaliknya, meningkatnya kemacetan aakibat lalu lalang kendaraan menghambat aktivitas para pengunjung.

Dalam drafnya, Kota Melbourne akan menutup beberapa area laneways yang popular bagi pejalan kaki dan juga akan membuat sebuah taman di Doods St, yang berlokasi antara Grant St dan Southback Boulevard. Melbourne juga akan menyelidiki rencana menjadikan beberapa area, seperti di Parliament Station dan Queen Victoria Market, menjadi daerah khusus pejalan kaki dan juga menciptakan "area berjalan"

Kendaraan yang melewati daerah yang bersinggungan dengan area tersebut akan dibatasi kecepatannya hingga 10 kilometer per jam.

Kota Melbourne juga berencana untuk menutup Elizabeth St. dengan cara yang serupa yang dilakukan di Swanston St.

Brian Negus, perwakilan dari klub pengguna kendaraan Victoria (RACV), mengatakan organisasinya menyambut baik rencana penutupan Elizabeth St.

"RACV, sekitar 4 tahun lalu, mengusulkan agar Elizabeth St ditutup antara Bourke St dan Flinders St," ujarnya. 

Dia mengatakan bahwa organisasinya ingin melihat rencana draf yang dimiliki kota Melbourne lebih detil lagi dan berencana akan memberikan beberapa masukan. 

"Begitu banyak mobil yang diparkir di dalam kota dan orang butuh space untuk masuk dan keluar dari area parkir tersebut," ujarnya.

"Kuncinya adalah bagaimana menjaga keseimbangan."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement