Kamis 28 Aug 2014 00:09 WIB

Asyik....Di Queensland Turis Diperbolehkan Berenang Bersama Ikan Paus

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pemerintah Negara Bagian Queensland mengujicoba aturan yang memisahkan antara operator wisata dan aktifis pelestarian satwa untuk berenang bersama ikan paus di perairan mereka.

Queensland akan menjadi negara bagian pertama di Australia yang membolehkan orang berenang bersama ikan paus bungkuk. Keberadaan aturan ini memperlunak ketentuan yang ada dan akan diujicobakan selama 3 tahun mendatang.

Operator wisata di bagian Selatan Queensland tepatnya di Kota Hervey Bay berharap aturan ini akan mendongkrak kembali jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah mereka. Kota ini yang merupakan kiblat untuk kegiatan melihat ikan paus.

Kapten kapal di Hervey Bay, Peter Lynch mengatakan mereka prihatin dengan bagaimana penerapan aturan tersebut dan apakah para operator wisata diluar kawasan Taman Laut Great Sandy akan mendapatkan aturan yang lebih ketat. "Saya berharap kesempatan ini mengangkat bisnis pariwisata kami dan mungkin juga akan menawarkan pengalaman baru bagi para pengunjung,” katanya, baru-baru ini.

"Dalam kurun waktu 10 hingga 15 tahun terakhir jumlah pelancong yang datang kemari menurun lebih dari 35,000 orang dalam setiap musim paus,” kata Lynch.

"Mungkin saja dibolehkannya pengunjung berenang bersama paus akan dapat menarik minat wisatawan dan mendongkrak keuntungan tidak hanya bagi kawasan tapi juga bagi operator pengamat  paus dan pariwisata Queensland secara keseluruhan,” tambahnya lagi.

Namun operator wisata  mengeluhkan aturan yang diujicobakan itu karena tidak membolehkan orang berada di papan landasan yang bisa ditenggelamkan jika ikan paus sudah berada 100 meter dari perahu.

Lebih dari 10 orang bisa berenang sekaligus bersama paus

Dalam pernyataannya Pemerintah Negara Bagian Queensland mengatakan sejauh ini pihaknya tidak sedang mempertimbangkan untuk mengubah ketentuan dalam perubahan aturan ini.

"Kesejahteraan paus dan keselamatan peserta  merupakan prioritas, dan kode etik saat ini sedang dikembangkan untuk pengalaman berenang bersama paus ini, yang mengharuskan perenang untuk bersama perahu (misalnya berada pada platform hidrolik), dan tidak berenang di garis," kata pernyataan itu.

Kegiatan "berenang bersama ikan paus" pertama kali dimulai di Pesisir Sunshine bulan lalu, dan dijalankan oleh operator menyelam Sunreef.

Perusahaan ini membolehkan hingga 10 penumpang pada waktu bersamaan berenang di air, dan berpegangan pada tali mengambang yang terkait di perahu.

"Yang hendak kami capai dari kegiatan ini adalah menghadirkan kesadaran mengenai satwa ikan paus ini langsung di habitat alami mereka,” kata Direkrut Sunreef, Philip Hart.

Sementara itu pegiat konservasi paus justru mengkritik keras uji coba ketentuan ini. "Kita cukup prihatin dengan uji coba ini, kita tidak ingin ada wisatawan yang berdekatan dengan paus di laut,” kata Paul Hodda  dari Masyarakat Konservasi Paus Australia.

"Satwa ini terancam punah karena banyak penyebab dan kita mengkhawatirkan dampak kumulatif dari kebijakan ini,”

"Dengan laut yang tercemar dan serpihan di laut dan juga perubahan yang dipicu oleh perubahan iklim dan kemudian akan ada semakin banyak perahu yang datang dan pergi untuk melihat paus-paus itu. Kita tidak menghendaki ada tambahan gangguan bagi ikan paus tersebut,”

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement