Jumat 21 Nov 2014 22:42 WIB

Dirut ABC: Pemotongan Anggaran Berakibat PHK Karyawan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Direktur Utama ABC, Mark Scott, mengungkapkan, pemotongan anggaran sebesar 250 juta dolar terhadap institusinya akan berakibat pemotongan kerja yang signifikan di ABC.

Pada 20 november malam, selama 4 jam, Mark Scott menjawab pertanyaan seputar rencana anggaran ABC, di depan Senat Australia.

Ia akan menjelaskan detil jumlah kelebihan tenaga kerja dalam pertemuan seluruh staf ABC pada Senin, 24 November.

Mark Scott mengatakan, hari itu akan menjadi hari yang sulit. "Saya pikir itu akan sulit bagi staf kami. Seperti yang disampaikan Menteri Komunikasi kemarin, tak ada cara lain untuk melakukan penghematan ini tanpa adanya PHK signifikan. Dan ini akan berdampak di seluruh negeri,” jelasnya baru-baru ini.

Mark Scott mengutarakan kepada Senat, ia berharap ABC akan menjadi lebih efisien. "Saya harap, sebisanya penonton tidak akan menderita akibat pemotongan kerja yang terpaksa kita lakukan," katanya.

Awal pekan ini, Media Watch melaporkan, sekitar 500 posisi akan dipangkas dan studio produksi TV di Adelaide akan ditutup.

Tahap awal privatisasi

Ketua ‘Katter’s Australian Party’ mengatakan, ia mempunyai perasaan buruk bahwa Pemerintah Australia memulai langkah untuk menjual atau melakukan privatisasi terhadap ABC.

Bob Katter mengatakan, dia tak akan mempercayai pernyataan Menteri Komunikasi Malcolm Turnbull bahwa pemotongan diperlukan karena defisit anggaran.

"Saya menghormati kecerdasan Malcolm tetapi ada banyak masalah lain yang membuat saya bisa bereaksi dengan kemarahan ekstrim terhadap ABC,” ujarnya.

Ia menyambung, "Tapi saya tidak mendukung mereka karena mereka adalah orang-orang yang baik, saya tidak mendukung mereka karena saya menyukai mereka, saya mendukung mereka karena mereka adalah satu-satunya pihak di luar sana yang tidak 100 persen dikendalikan oleh korporasi."

Direktur Utama ABC juga memicu respon yang kuat dari anggota Senat ketika ia berkomentar tentang pemahaman Menteri Komunikasi Malcolm Turnbul atas perannya sebagai pemimpin redaksi.

"Menteri Malcolm jelas menunjukkan bahwa ia bingung akan operasional ABC,"tuturnya.

Komentar itu sontak direspon salah satu senator: "Saya pikir itu jauh di luar topik pembahasan.”

Tapi Mark Scott kemudian membalas, “Oh bukan, bukan, ia mengatakan bahwa ia tak cukup yakin apa arti pemimpin redaksi.”

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement