Selasa 25 Nov 2014 13:46 WIB

Program Pertukaran Pemimpin Muda Islam Australia Indonesia Dibuka Lagi

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program pertukaran pemimpin muda Islam antara Australia dan Indonesia dibuka lagi untuk tahun 2015, melanjutkan pertukaran yang sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya.

Program ini diprakarsai oleh Australia-Indonesia Institute yang bekerja sama dengan Universitas Paramadina dimana peserta yang terpilih akan berkunjung selama dua minggu ke Australia.

Selama program berlangsung, para tokoh dan aktivis muslim muda antara kedua negara dapat bertukar pikiran dan meningkatkan saling pengertian akan peranan agama di negara masing-masing. Program pertukaran ini sudah dilakukan sejak tahun 2002.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty menganjurkan para tokoh muda muslim Indonesia untuk memanfaatkan peluang ini guna mewakili Indonesia di Australia dan belajar lebih banyak mengeai kehidupan multibudaya Australia.

"Ini adalah kesempatan baik bagi para tokoh muda muslim di Indonesia untuk mempromosikan pemahaman antar agama, kerjasama, dan sikap saling menghormati dan merayakan banyaknya keragaman di kedua negara," katanya baru-baru ini.

Syarat-syarat pendaftaran mencakup untuk pria (maksimal 40 tahun) dan wanita (maksimal 45 tahun), mampu berpartisipasi aktif di dalam diskusi berbahasa Inggris, memiliki nilai TOEFL di atas 450 (diutamakan di atas 500), dan mengisi formulir pendaftaran yang dilengkapi dengan dokumen penunjang.

Formulir pendaftaran dan keterangan lebih lanjut dapat diperoleh di www.paramadina.ac.id atau www.indonesia.embassy.gov.au atau email ke [email protected].

Batas akhir pengiriman lamaran yaitu hari Jumat 19 Desember 2014 pukul 16.00 WIB via pos ke Universitas Paramadina, Jl. Gatot Subroto Kav 97 Mampang, Jakarta Selatan 12790.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement