Selasa 03 Mar 2015 22:01 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Protes Eksekusi Mati, KJRI Sydney Disirami Cat Warna Darah

Red:
Cat berwarna merah yang dilemparkan ke gerbang KJRI Sydney.
Foto: Daily Telegraph
Cat berwarna merah yang dilemparkan ke gerbang KJRI Sydney.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Gedung Konsulat Jenderal RI di Sydney, Australia,  Senin (2/3) malam, didatangi oleh seseorang yang kemudian melemparkan cat berwarna merah.  Diduga pelakunya seorang wanita yang sebelumnya telah melakukan protes terkait rencana eksekusi terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Menurut Konsul Pensosbud KJRI Sydney Nicolas Manoppo, petugas keamanan KJRI baru mengetahui kejadian tersebut hari Selasa (3/3) pagi, dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

Menurut polisi, cat yang berwarna merah ini memang terlihat seperti darah, namun tidak mengandung bahan yang berbahaya.

Dari gambar CCTV yang didapat, pelaku adalah seorang wanita yang sebelumnya membawa sekitar 10 balon dan memecahkan balon tersebut di depan KJRI sebelum kemudian menyebarkan cairan warna merah di depan pagar KJRI.

Dalam keterangan kepada wartawan ABC L. Sastra Wijaya, Nicolas Manoppo mengatakan pelaku kemungkinan adalah orang yang sama dengan yang pernah memasang spanduk di KJRI sebelumnya.

"Dari gambar CCTV yang kita dapat, kita menduga ini adalah orang yang sama yang sebelumnya pada tanggal 31 Desember dan 14 Februari, memasang poster bertuliskan "Mercy for Andrew Chan dan Myuran Sukumaran" dan pada tanggal 14 Februari membawa poster bergambar hati," kata Nicolas Manoppo.

Menurutnya sejak bulan Februari, seiring munculnya banyak pemberitaan mengenai proses eksekusi Chan dan Sukumaran, muncul serangkaian protes di depan KJRI.

"Namun kali ini, prosesnya agak tidak biasa. Makanya kita melaporkan hal ini kepada polisi," kata Nicolas Manoppo lagi.

Sebelumnya KBRI di Canberra sudah mengeluarkan edaran untuk mengingatkan warga INdonesia di Australia agar lebih waspada berkenaan dengan eksekusi dua terpidana narkoba asal Australia tersebut.

Menurut Nicolas Manoppo, KJRI karena adanya kejadian ini akan mengeluarkan himbauan lagi.

Sejauh ini menurut keterangan KBRI Canberra, kejadian seperti di KJRI Sydney tidak terjadi di konsul dan perwakilan Indonesia lainnya di Australia.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement