REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Randy Enos Hallatu, musisi muda Indonesia asal Papua, meluncurkan album perdananya di Melbourne, Australia, pekan lalu. Album berjudul Because Imperfection is Perfect ini mengusung tema cinta dalam tujuh buah lagu.
Enos yang mengaku memilih musik sebagai jalan bagi pengabdian hidupnya ini merasa bangga karena pada akhirnya berhasil merampungkan album musik perdananya, justru saat berada di Melbourne.
"Pemikiran di balik tema album perdana ini adalah semua manusia mempunyai kekurangan," kata Enos kepada wartawan ABC International Farid M. Ibrahim baru-baru ini.
"Dan cara terbaik untuk bisa melihat kesempurnaan terhadap sesama manusia adalah melalui kasih," tambahnya.
Itulah sebabnya Ebos mengaku terdorong untuk menulis berbagai lagu, mulai dari I am Loved; Candy on Valentine; Aku Masih Mencintaimu (OST of Panggung Merdeka); I Hope You Know My Feeling (OST of My Identity); Love is Surrounding Us; Knocking on Your Heart; serta Sunset (from the concert "From Dawn to Dusk") - yang disatukan dalam album ini.
Peluncuran album Enos digelar di salah satu restoran di pusat kota Melbourne dihadiri musisi dan teman-teman dekat Enos.
Saat peluncuran, Enos dan musisi yang terlibat sempat membawakan juga beberapa lagu untuk proyek musik berikutnya.
Menurut Enos, motivasinya dalam bermusik tidak muluk-muluk. "Tema musik saya terinspirasi dari kehidupan sehari-hari yang sederhana," katanya.
"Salah satu cara untuk menikmati hidup adalah dengan menghabiskan waktu melakukan hal-hal yang kita suka, kebetulan saya sukanya musik," ujar Enos lagi.
Ia menjelaskan keterampilan bermusik yang dimilikinya diasah melalui latihan.
"Lebih daripada itu, masih harus memperhatikan dan mengembangkan diri dalam sektor lain seperti, bagaimana untuk menjual produk atau keahlian kita sebagai seniman," katanya.
Meski jauh dari tanah air, Enos mengaku senang tinggal di Melbourne. Sebab "Melbourne itu cantik sekali," ujarnya tertawa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
