Rabu 01 Jul 2015 19:54 WIB

Suara Misterius Ganggu Tidur Warga Kota Cooma

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Selama beberapa pekan terakhir, warga Kota Cooma, di New South Wales Australia tidak dapat tidur pulas di malam hari karena terganggu suara misterius mirip suara ledakan keras. Pihak kepolisian setempat hingga kini masih belum mampu mengungkap asal dari suara misterius tersebut.

Kepolisian di Kota Cooma mengaku menerima banyak laporan dari warga yang mengeluhkan suara mirip ledakan keras pada malam hari. Beberapa warga mengaku saking kerasnya suara itu sampai membuat jendela mereka bergetar.

Meskipun sudah berupaya keras menindaklanjuti laporan warga tersebut, namun hingga kini polisi di Kota Cooma belum berhasil mengungkap asal dan pemicu dari suara keras yang telah membuat sejumlah warga terbangung di malam hari.
 
Beberapa warga Kota Cooma melaporkan suara ledakan ini berasal dari gardu induk listrik di kota mereka, tapi dua perusahaan listrik di kota itu Transgrid dan UGL menepis dugaan tersebut.
 
Salah satu petinggi di Kepolisian Cooma, Stephen James mengatakan suara ledakan itu dilaporkan terjadi beberapa kali dalam sepekan sejak akhir Mei lalu di Cooma Timur, Cooma Utara dan area Polo Flat.
 
"Suara ledakan ini terjadi cukup rutin, seperti beberapa kali dalam sepekan," katanya baru-baru ini.
 
"Lokasi suara ledakan itu mencakup kawasan yang cukup luas sehingga kita kesulitan menduga darimana suara itu berasal,"
 
Stephen James mengatakan suara knalpot kendaraan merupakan salah satu kemungkinan yang tengah ditindaklanjuti oleh kepolisian Cooma.
 
"Ini merupakan kawasan yang cukup sepi di tengah malam di Cooma sehingga suara knalpot kendaraan juga bisa terdengar sangat keras dan bising suaranya,"
 
"Kita berusaha menghentikan kendaraan dan memastikan kalau memang suara ledakan itu berasal dari kendaraan yang lalu lalang di jalan dan juga mencari tahu apakah orang yang didalam kendaraan itu mengetahui sesuatu terkait suara misterius ini,"
 
"Kami menerima sejumlah telepon dari warga dan berusaha untuk berpatroli di kawasan yang kami duga menjadi sumber dari suara mirip ledakan keras itu," katanya.
 
Sejumlah anggota Kepolisian Cooma juga mengaku mendengar suara keras tersebut.
 
"Beberapa anggota kami merasa khawatir dengan suara mirip ledakan itu, dan dari perspektif kami tidak ada ancaman keamanan serius terkait suara ledakan ini,'
 
Sementara itu seorang warga bernama, Peter Schaefer yang itnggal di Cooma Timur mengaku dia beberapa kali mendengar suara mirip ledakan keras itu.
 
Di usianya yang menginjak 80 tahun, salah satu telinga Schaefer tuli. Tapi menurutnya dia masih bisa mendengar dengan cukup jelas suara mirip ledakan tersebut.
 
"Suara itu sudah terdengar selama beberapa bulan," katanya.
 
Schaefer menggambarkan suara misterius ini sedikit mirip dengan suara kembang api berukuran besar atau senjata berkaliber 12 gauge.
 
"Suara itu seperti dentuman yang sangat keras, tapi pasti berasal dari benda yang sangat besar karena bisa terdengar sampai jauh sekali," cerita Schaefer.
 
Terakhir kali dia mendengar suara itu pada Minggu malam lalu sekitar pukul 8:15 malam waktu setempat.
 
"Suara itu hanya terdengar di malam hari pastinya,'
 
"Menurut saya itu bukan suara knalpot kendaraan, ada beberapa dugaan lainnya mengenai suara itu, tapi semua orang hanya menduga-duga saja,"
 
Schaefer mengatakan dia mengenal banyak orang yang mengaku juga ikut mendengar suara misterius itu dan semuanya berasal dari wilayah yang berbeda di kota Cooma.
 
"Saya di  Cooma Timur, di Cooma Utara berjarak beberapa kilometer, mereka juga mendengar suara itu disana,' katanya.
 
"Mereka juga mendengar suara mirip ledakan di Polo Flat Road,  yang jaraknya juga beberapa kilometer dari sini dan juga di beberapa bagian lain dari Kota ini,"
 
"Memang suara itu tidak menakutkan saya tapi saya mengkhawatirkan suara itu dan sama seperti warga Cooma lainnya saya ingin mengetahui apa yang berada dibalik suara tersebut,'
 
Penyelidikan mengenai suara misterius di malam hari ini masih terus berlanjut.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement