Rabu 01 Jul 2015 22:10 WIB

Masa Depan Layanan Uber di New South Wales Dipertaruhkan

Aplikasi ‘berbagi taksi’ atau ‘ridesharing’ seperti Uber dan industri taksi akan ditinjau oleh komisi khusus transportasi NSW.
Foto: abc news
Aplikasi ‘berbagi taksi’ atau ‘ridesharing’ seperti Uber dan industri taksi akan ditinjau oleh komisi khusus transportasi NSW.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Layanan taksi pribadi yang tengah populer, seperti Uber, akan ditinjau oleh sebuah komisi khusus di New South Wales (NSW). Tujuannya untuk mengamati munculnya aplikasi berbagi taksi atau "ridesharing" di ponsel pintar.

Menteri Transportasi NSW, Andrew Constance, mengatakan, komisi independen itu juga akan memeriksa masa depan industri taksi -- yang telah melobi adanya tindakan keras untuk memberhentikan para pengemudi Uber yang mencemoohkan aturan di industri ini.

Pengumuman sang Menteri muncul kurang dari seminggu setelah Pemimpin Oposisi di negara bagian ini, Lukas Foley, mengumumkan rencananya untuk memperkenalkan layanan tagihan anggota untuk mengatur industri ‘ridesharing’ tersebut.

Uber, yang didukung oleh raksasa teknologi Google, memberi alternatif untuk layanan taksi melalui aplikasi ponsel pintar yang menghubungkan pemilik mobil pribadi dengan penumpang. Mereka beroperasi di mayoritas kota-kota besar Australia dan mengklaim bahwa ratusan ribu warga Sydney menggunakan layanan mereka.

Otoritas transportasi NSW sebelumnya telah mendenda para pengemudi Uber karena menawarkan layanan transportasi tanpa akreditasi.

Komisi tersebut akan dipimpin oleh Profesor Gary Sturgess, yang sangat terlibat di dalam pengembangan Komisi Anti Korupsi Independen NSW (ICAC) dan Pengadilan Regulasi Harga Independen (IPART).

Mr Constance said he wanted to make sure the taxi industry remained sustainable and point-to-point transport services became more attractive to customers.

Andrew mengatakan, ia ingin memastikan agar industri taksi tetap berkelanjutan dan jasa transportasi konvensional menjadi lebih menarik bagi pelanggan.

"Industri taksi dan transportasi konvensional berubah dengan cepat dan begitu juga harapan pelanggan kami. Kami menyadari, sejumlah kota di seluruh dunia bergulat dengan perubahan ini dan khususnya, pengenalan aplikasi ‘ridesharing’ yang belum diatur," ujarnya baru-baru ini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-07-01/masa-depan-layanan-uber-di-new-south-wales-dipertaruhkan/1465070
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement