Kamis 02 Jul 2015 23:00 WIB

Kisah Kanguru Pohon Dibesarkan oleh Seekor Walabi

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Seekor bayi kanguru pohon telah diselamatkan hidupnya setelah dipindahkan ke kantung seekor walabi yang sekaligus menjadi ibu angkatnya. Untuk pertama kalinya anak kanguru pohon ini ditampilkan di Kebun Binatang Adelaide.

Penjaga kebun binatang menemukan ibu dari anak kanguru pohon itu mati, setelah tertimpa batang pohon pada bulan November 2014 lalu.

Anak kanguru, atau disebut  'joey' itu masih terlalu kecil untuk bisa dibesarkan dengan tangan manusia. Artinya, satu-satunya pilihan yang tersedia adalah mencarikan ibu pengganti yang bisa digunakan kantungnya. Seekor walabi, hewan marsupial khas Australia, yang juga memiliki kantung kemudian menjadi pilihannya.

Pertukaran pengasuhan ini sebenarnya adalah teknik pembibitan khusus yang dilakukan Kebun Binatang Adelaide, yang dirintis pada tahun 1990, dengan memindahkan bayi ke induk walabi lain.

Dokter hewan David McLelland mengatakan pengasuhan silang ini belum pernah dilakukan pada kanguru pohon sebelumnya.

"Kanguru pohon adalah saudara jauh dari walabi, mereka juga memiliki banyak perbedaan perilaku dan fisik," jelas Dr McLelland baru-baru ini.

"Kami tidak tahu jika walabi jenis kaki kuning akan menerima bayi kanguru pohon, tapi jika kita ingin menyelmatkannya, ya harus dicoba."

Anak kanguru yang telah diberi nama Makaia, pertama kali muncul kepalanya keluar dari kantung ibu angkatnya pada akhir Januari lalu.

Makaia tinggal di dalam kantung ibunya selama sekitar tiga setengah bulan, sampai pihak kebun binatang mengambil-alih perawatannya.

Kebun Binatang Adelaide menyatakan teknik pengasuhan silang ini akan dibagikan dengan kebun binatang lain di seluruh dunia, agar membantu upaya pengembangbiakkan spesies kanguru pohon yang sudah langka.

Mereka juga berharap dapat menjalankan program ini untuk meningkatkan keberhasilan dalam program penangkaran internasional. 

Tonton seperti apa Makaia, kanguru pohon yang dibesarkan oleh walabi di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement