Selasa 07 Jul 2015 15:32 WIB

Australia Kembangkan Gandum Berkolesterol Rendah

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Lembaga penelitian Australia CSIRO sedang mengembangkan tanaman gandum yang telah dimodifikasi. Diharapkan gandum ini akan memiliki gen yang dapat menurunkan kandungan kolesterolnya.

Para ilmuwan Australia semakin dekat untuk mengembangkan gandum yang dapat membuat roti dengan kandungan kolesterol rendah.

Para peneliti CSIRO berharap roti ini dapat memberikan manfaat kesehatan seperti dalam kandungan jenis gandum lainnya.

Jenis oats dari biji gandum memiliki kandungan tinggi fiber yang bernama betaglucan. Kandungan ini dapat menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung.

Sayangnya, banyak konsumen yang lebih memilih roti yang terbuat dari wheat, yakni dari rumput gandum dengan kandungan betaglucan rendah dengan sedikit manfaat bagi kesehatan jantung.

Dr Steve Jobling dari CSIRO adalah peneliti pertama yang menemukan perbedaan kandungan betaglucan dalam oats dan wheat.

"Ada perbedaan tipis dalam enzim yang membentuk kandungan betaglucan dalam wheat dan oats. Bahkan ada asam amino yang berbeda dalam protein yang dapat mengubah struktur dan membuatnya lebih mudah larut," ujarnya baru-baru ini.

"Gen tanaman dimodifikasi dengan gabungan gen dari oats dan wheat dan kita menanamnya di lahan yang diawasi, sehingga bisa diuji coba kualitasnya. Selain itu juga untuk meyakinkan apakah mereka memiliki kandungan untuk menurunkan kolesterol."

Dr Jobling percaya timnya akan mampu membuat gandum dari jenis wheat menjadi roti yang lezat dengan manfaat kesehatan seperti gandum jenis oats.

Menurutnya langkah selanjutnya adalah membudidayakan tanaman secara natural, yang merupakan salah satu langkah tersulit.

"Ini akan lebih sulit, tapi dengan pengetahuan baru yang kita miliki soal struktur betaglucan, maka mungkin untuk dilakukan meski butuh beberapa waktu lama."

Ia memprediksikan produk akhirnya akan siap dijual ke pasaran dalam waktu lima tahun kedepan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement