REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Daerah di tenggara Queensland dilanda gempa berkekuatan 5,3 SR, Kamis (30/7) dengan laporan adanya guncangan mulai dari Yeppooon, Sunshine Coast, Brisbane sampai ke Gold Coast.
Geoscience Australia mengatakan pusat gempa berada di laut, di sebelah timur Queensland, sekitar 100 kilometer dari Fraser Island di Laut Coral dengan kedalaman 30 kilometer.
Gempa susulan berkekuatan 3,9 SR terjadi beberapa menit setelah gempa pertama. Biro Meteorologi mengatakan tidak ada ancaman tsunami untuk Australia.
Guncangan dari gempa yang terjadi pukul 09.41 pagi waktu setempat membuat beberapa gedung di Bundaberg, sekitar 362 km dari ibu kota Brisbane dievakuasi. Di Auswide Bank, sekitar 150 staf di gedung tersebut diperintahkan untuk keluar.
Kepala keuangan bank tersebut Bill Shaffer mengatakan meja dan gorden di kantor tersebut bergoyang-goyang ketika gempa terjadi.
"Sebagai tindakan berjaga-jaga, kami memerintahkan seluruh staf keluar sambil melakukan pengecekan apakah ada kerusakan atau tidak." kata Shaffer.
Geoscience Australia mengatakan ini merupakan gempa terbesar yang terjadi di kawasan sejak sebelum 2000.
Menteri Polisi Queensland Jo-Ann Miller mengatakan belum ada laporan mengenai adanya kerusakan, meskipun sudah muncul gambar dan berbagai post di sosial media mengenai kerusakan yang terjadi.
Di Sunshine Coast, Paul Wilson mengatakan di rumah sewaannya di Yaroomba dindingnya retak, dan monitor komputernya jatuh. Laporan yang muncul di sosial media mengatakan goncangan gempa itu mulai dari 15 detik sampai dengan dua menit.
Seorang ahli gempa mengatakan gempa tersebut bukanlah hal yang mengejutkan.
Peneliti dari Central Queensland University Mike Turnbull di kawasan yang sama terjadi gempa berkekuatan 5,0 Februari lalu. Dia mengatakan kedua gempa ini terjadi di garis patahan yang sudah diketahui sebelumnya.
Turnbull mengatakan Queensland tengah merupakan ibu kota gempa untuk bagian timur Australia.
"Bukanlah hal yang aneh mengalami gempa besar di masa lalu, dan di masa depan, kita akan mengalami gempa besar lagi. Kita tidak bisa meramalkan kapan gempa itu akan terjadi. Kita bisa menyebut ini gempa yang terjadi 50 tahun sekali." kata Turnbull.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
