Senin 05 Oct 2015 19:05 WIB

Peneliti Australia Cari Kupu-Kupu Karnivora Langka

Hanya ada satu koloni kupu-kupu karnivora perunggu biru coklat seperti ini yang dijumpai di dunia.
Foto: abc
Hanya ada satu koloni kupu-kupu karnivora perunggu biru coklat seperti ini yang dijumpai di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Peneliti Australia sedang melacak jejak kupu-kupu karnivora yang terancam punah. Diharapkan sarang semut di Goldfields dan Wheatbelt di Australia Barat akan menuntun mereka ke koloni baru kupu-kupu tersebut.

Kupu-kupu berwarna coklat, biru dan perunggu Ogyris subterrestris petrina, baru-baru ini telah ditingkatkan status konservasinya menjadi sangat terancam punah oleh Komite Ilmiah Spesies Terancam Punah federal.

 

Kupu-kupu yang sulit dipahami ini sangat langka dan koloni hidupnya di dunia hanya ditemukan di Mukinbudin, di Wheatbelt Utara Timur Australia. Para ilmuwan dari Departemen Taman dan Margasatwa secara aktif mencari kupu-kupu  yang berbagi hubungan luar biasa dengan semut gula ini.

 

Ilmuan peneliti senior, Matthew Williams mengatakan kupu-kupu ini bertelur di samping sarang semut yang secara diam-diam menyerang ulat.

 

Williams mengatakan kupu-kupu ini merupakan bagian dari satu persen spesies kupu-kupu pemakan hewan di dunia karena mereka memakan semut dari dalam sarangnya seiring dengan pertumbuhan mereka.

 

"Kupu-kupu ini memiliki gaya hidup yang sangat tidak biasa untuk seekor kupu-kupu. Ada beberapa jenis kupu-kupu di dunia yang juga memiliki gaya hidup yang sama dan situasinya sudah berubah,” katanya.

 

"Ulat senang memakan daun sebagai makanan utama mereka, tapi ada juga beberapa ulat yang membangun hubungan dengan semut, semut itu kemudian menjaga ulat dan ulat memproduksi semacam cairan tubuh khusus yang disebut honey dew, yang sangat disukai semut,”

 

"Tapi kupu-kupu ini telah maju satu langkah. Ia berhenti memakan tanaman dan sekarang hanya memakan semut yang menjadi mitranya atau bayi-bayi semut tersebut,”

 

Kupu-kupu karnivora ini pertama kali ditemukan pada 1980 di dekat danau Douglas, yang berlokasi 12 kilometer dari Selatan Kalgoorlie.

 

Pada 1993 koloni kupu-kupu ini menghilang sehingga para ilmuwan kebingungan sampai akhirnya seorang penggemar kupu-kupu melihat sejumlah kupu-kupu tersebut kembali di dekat Mukinbudin dan mengumpulkan sampel untuk pengujian.

 

Williams mengatakan para peneliti menggunakan data yang ada di sarang semut untuk mencoba dan mengungkap koloni baru kupu-kupu tersebut.

 

"Apa yang kita benar-benar ingin lakukan adalah menemukan lebih banyak koloni kupu-kupu tersebut," katanya.

 

"Dengan hanya satu koloni saja kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan satwa ini jika misalnya terjadi kebakaran lahan besar, atau jika karena alasan tertentu semut gula tiba-tiba menghilang seperti yang terjadi di Lake Douglas,”

 

"Jadi ketika kita pergi mencari dan melakukan pengawasan di Mukinbudin kami menghitung berapa banyak kupu-kupu karnivora itu yang kita lihat dan kita melakukan pengamatan dalam periode waktu tertentu tapi kita juga memetakan pertambahan koloni semut gula. Semut itu sendiri tidak secara khusus langka, tapi berusaha menemukan koloni besar dari semut itu ternyata cukup sulit juga,” ujarnya.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-10-04/peneliti-australia-mulai-mencari-kupukupu-karnivora-langka/1499682
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement