Selasa 20 Oct 2015 14:51 WIB

Kebiasaan Pelihara Anjing Ternyata Dimulai di Negara Ini

Studi genetis menemukan jika anjing pertama kali dipelihara dan dijinakkan oleh orang-orang di Mongolia dan Nepal.
Foto: abc
Studi genetis menemukan jika anjing pertama kali dipelihara dan dijinakkan oleh orang-orang di Mongolia dan Nepal.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kawasan Asia Tengah bisa menjadi lokasi awal dimulainya anjing menjadi sahabat dan peliharaan manusia. Hasil temuan ini berdasarkan sebuah studi mengenai genetis terbaru.

Anjing modern diketahui berevolusi dari serigala abu-abu jenis Eurasia sekitar 15 ribu tahun yang lalu.

Tetapi di mana dan bagaimana anjing kemudian bisa menjadi sahabat dan menuruti perintah manusia telah menjadi perdebatan yang cukup lama. Penelitian baru-baru ini dilakukan untuk memecahkan misteri kapan pertama kali anjing dijinakkan.

Hasil penelitian yang disebut-sebut sebagai survei keragaman genetik terbesar di dunia anjing tersebut, akhirnya sudah diterbitkan di jurnal Proceedings National Academy of Sciences.

Tim penelitian internasional dipimpin oleh Adam Boyko dari Cornell University. Mereka menganalisa lebih dari 185.800 penanda genetis dari 4.600 ekor dari 165 keturunan berbeda. Studi tersebut juga melibatkan lebih dari 540 ekor anjing kampung dari 38 negara.

Mereka menemukan anjing yang berasal dari kawasan Asia Timur, India dan Asia Selatan memiliki keragaman genetik yang tinggi.

"Kami menemukan bukti kuat anjing pertama kali dijinakkan oleh manusia di Asia Tengah, mungkin dekat kawasan yang kini menjadi Nepal dan Mongolia," ujar para ilmuwan.

Beberapa arkeolog sebelumnya sudah memperkirakan kawasan Asia Tengah adalah tempat asal anjing pertama kali dipelihara manusia, tetapi studi genetik di dunia kurang.

Namun, para ilmuwan memperingatkan "kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan anjing dijinakkan di tempat lain, dan kemudian menyebar melalui migrasi atau dipelihara secara terpisah.

Penelitian lebih lanjut kini diperlukan untuk mengonfirmasi temuan terbaru tersebut. Tidak hanya itu, penelitian tersebut juga bisa menentukan apakah anjing-anjing pada awalnya hanya mendapatkan sisa-sisa dari para pemburu, atau malah ikut membantu majikannya berburu.

"Pekerjaan selanjutnya untuk mencari tahu genetis anjing generasi awal, baik secara genetis, bentuk tubuh, hingga perilakunya, menjadi sangat penting untuk pemahaman yang lebih baik soal sejarah evolusi anjing," tulis para ilmuwan.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-10-20/kebiasaan-memelihara-anjing-kemungkinan-dimulai-di-mongolia-dan-nepal/1505320
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement