Senin 30 Nov 2015 15:00 WIB

Umat Islam di Sydney Lebih Sering Alami Diskriminasi

Umat Islam melaksanakan shalat idul fitri di daerah Lakemba, Sydney.
Foto: ABC/John Donegan
Umat Islam melaksanakan shalat idul fitri di daerah Lakemba, Sydney.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Umat Islam di Kota Sydney mengaku mengalami diskriminasi lebih sering dibandingkan umat Islam di kota lainnya di Australia. Survei terakhir menunjukkan mereka mengalami diskriminasi tiga kali lebih sering dibandingkan di kota lainnya.

Survei ini diselenggarakan bersama oleh Universitas Western Sydney, Universitas Charles Sturt, serta Islamic Sciencies and Research Academy, melibatkan 600 orang responden.

Secara umum para responden yakin relasi antara warga Muslim dan non-Muslim cukup baik dan bersahabat.

Profesor Kevin Dunn dari Universitas Western Sydney yang menyusun laporan survei menjelaskan temuan ini sejalan dengan survei sebelumnya yang menggambarkan semakin tingginya sikap Islamofobia di Australia.

"Disebabkan oleh berbagai kejadian di negara lain dan berbagai penggambaran mengenai orang Islam, membuat sebagian orang semakin berani mengatakan atau berbuat hal-hal prejudis kepada orang Islam," ujar Dunn.

Sebanyak 97 persen responden menyatakan setuju dengan pernyataan masyarakat yang terdiri atas beragam kultur adalah sesuatu yang baik.

Dari 57 persen responden yang mengaku mengalami rasisme secara langsung, sebanyak 62 persen di antaranya mengalaminya di tempat kerja atau saat sedang melamar kerja. Terungkap pula satu dari 10 orang Islam di Sydney sangat tinggi kemungkinannya terpapar rasisme.

(Baca: Suu Kyi akan Bertemu dengan Presiden dan Kepala Militer)

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-11-30/umat-islam-di-sydney-lebih-sering-alami-diskriminasi/1520266
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement