Rabu 03 Feb 2016 19:01 WIB

Cangkir Kopi Sekali Pakai, Limbah Terbesar Kedua Setelah Botol Plastik

Warga Australia diperkirakan menggunakan 1 miliar cangkir kopi sekali pakai setiap tahunnya.
Foto: abc
Warga Australia diperkirakan menggunakan 1 miliar cangkir kopi sekali pakai setiap tahunnya.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kebiasaan mengkonsumsi kopi yang terus meningkat di Australia ternyata bisa memicu kerusakan lebih besar dari yang kita perkirakan. Pakar lingkungan mengingatkan dampak buruk dari cangkir sekali pakai yang  dalam waktu singkat telah menjadi pemicu utama polusi.

Cangkir sekali pakai, yang keliatannya terbuat dari kertas, ternyata mengandung plastik yang tidak akan hancur dan sangat merusak lingkungan.
 
"Cangkir sekali pakai ini memiliki lapisan plastik yang ketika dibuang mereka akan mencemari tanah. Cangkir ini tidak akan terurai atau mereka akan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dan menjadi sumber pencemaran. Meskipun bagian dari cangkir sekali pakai yang terbuat dari kertas bisa terurai, tapi lapisan plastiknya akan tetap ada di tanah untuk waktu yang sangat lama,” kata pakar lingkungan Tim Silverwood.
 
Cangkir kopi diperkirakan menjadi penyumbang kedua terbesar limbah setelah botol plastik. Diperkirakan warga Australia menggunakan satu miliar cangkir kopi sekali pakai setiap tahunnya.
 
Richard Fine, yang mendirikan pabrik cangkir kopi ramah lingkungan Biopak, memperkirakan lebih dari 90 persen cangkir kopi sekali pakai berakhir menjadi sampah di tempat pembuangan akhir (TPA), setara dengan sekitar 60 ribu kilogram sampah plastik per tahun.
 
"Kami bekerja keras memperbaikinya. Kami berpikir cangkir dapat didaur ulang dan harus bisa didaur ulang," katanya.
 
Senator dari Partai Hijau, Peter Whish-Wilson yang memimpin investigasi mengenai plastik mengatakan limbah plastik di lautan telah menjadi masalah polusi global terbesar di dunia.
 
"Mereka begitu kecil dan berbahaya. Mereka bisa masuk ke dalam perut ikan dan makhluk laut lainnya. autan saat ini telah berubah menjadi sup plastik dan mengingat laut adalah sumber dari semua kehidupan di planet ini, kita akan berakhir dengan tersedak," katanya.
 
Sebenarnya cangkir yang benar-benar dapat didaur ulang sudah tersedia, tetapi harganya sangat mahal. Tidak semua pemilik kafe mau membelinya.
 
Beberapa cangkir kopi sekali pakai yang mengklaim bisa didaur ulang, beberapa mengklaim bisa menjadi kompos dan lainnya dijual dengan citra biodegradable, tapi menurut Fine klaim ini bisa menyesatkan untuk sejumlah alasan.
 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-02-03/cangkir-kopi-sekali-pakai-jadi-limbah-terbesar-kedua-setelah-botol-plastik/1543384
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement