Tim peneliti yang dipimpin Profesor Chris Turney, menemukan anjloknya jumlah penguin itu disebabkan bongkahan es raksasa yang membeku di dekat Cape Denison dan pada gilirannya memblokir akses untuk burung penguin itu mencari air dan makanan.
Tidak saja menyebabkan lebih banyak penguin yang mati, tapi bongkahan es raksasa itu juga membuat lebih sedikit burung penguin yang memilih kembali untuk kawin.
"Kondisi ini sangat menyedihkan, tempat itu sekarang sedang sekarat. Ketika kami tiba di sana, salah satu hal pertama yang mengejutkan kami adalah kawasan itu menjadi sangat sepi. Kami menemukan telah terjadi bencana populasi pada penguin. Mereka tidak mendapatkan cukup makanan untuk mempertahankan koloni tersebut," ujarnya.
Bongkahan es raksasa yang dinamai B09B, tiba di Commonwealth Bay pada 2010 dan membeku dengan sendirinya persis di seberang Cape Denison, dimana Sir Douglas mendirikan kamp dalam ekspedisinya 1912.
Di area seluas 2.900 meter per segi itu, Professor Turney mengatakan luas bongkahan es B09B setara dengan luas wilayah negara Luksemburg.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-02-17/koloni-penguin-di-antartika-terancam-punah-karena-bongkahan-es-raksasa/1549108
Advertisement
