Selasa 03 May 2016 19:15 WIB

Buku Harian Berusia 200 Tahun Ditemukan di Toko Buku Bekas

Buku harian atau jurnal kecil ini ditulis oleh John Squire, seorang perwira tentara Inggris dan insinyur kerajaan yang melayani Duke of Wellington antara 1810 dan 1812 selama Perang Peninsula.
Foto: abc
Buku harian atau jurnal kecil ini ditulis oleh John Squire, seorang perwira tentara Inggris dan insinyur kerajaan yang melayani Duke of Wellington antara 1810 dan 1812 selama Perang Peninsula.

REPUBLIKA.CO.ID, HOBART -- Sebuah buku harian atau jurnal yang diduga berasal dari masa Perang Napoleon ditemukan di tumpukan buku-buku bekas di sebuah toko buku bekas di Hobart.

Buku harian atau jurnal kecil itu ditulis oleh John Squire, seorang perwira tentara Inggris dan insinyur kerajaan yang melayani Duke of Wellington antara 1810 dan 1812 selama Perang Peninsula.

Richard Sprent, pemilik toko buku bekas Cracked and Spineless mengaku dia tidak tahu sama sekali mengenai keberadaan buku harian itu sampai ketika dia membiarkan seorang pembeli melihat-lihat sendiri tumpukan buku bekas di lemari penyimpanan di tokonya.
 
"Buku jurnal itu benar-benar terkubur di salah satu sudut kecil toko saya yang sudah lama sekali tidak pernah kami hampiri. Ketika akhirnya memeriksa sudut itu, kami mendapati buku itu dan terkejut, Wow, buku ini menarik sekali, lalu melihat dan melakukan penelitian kecil terhadap buku tersebut dan mendapati ternyata buku itu luar biasa menarik," katanya.

Squire dikenal sebagai penulis buku harian dan mendokumentasikan kehidupan dan pengalamannya di Wellington selama berlangsungnya Perang Peninsula. Ia terlibat dalam dua peristiwa pengepungan dari Badajoz antara Mei dan Juni 1811 - sebagaimana tercantum dalam waktu dan tanggal dalam jurnal tersebut.

"Jurnal khusus ini dari ditulis antara Mei hingga Juli 1811. Wellington disebutkan Squire dua kali dalam berita-berita di periode Mei-Juni [1811]," kata pemilik toko buku bekas, Mike Gray.
 
Jurnal itu tampaknya ditulis dengan tangan, lengkap dengan gambar diagram terowongan bawah tanah dan seluruh rencana pertempuran serta catatan mengenai cuaca dan kejadian hari itu.
 
Mike Gray dan Sprent sempat mengira buku itu palsu.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement