Senin 27 Jun 2016 11:30 WIB

Pekerja Australia di Nigeria Dibebaskan

Red:
abc news
Foto: abc news
abc news

Tiga warga Australia yang sebelumnya diculik dari tempat kerja mereka di Nigeria telah dibebaskan, demikian keterangan polisi dan perusahaan merek Macmahon Holdings.

Ketiga pria tersebut bekerja untuk perusahaan tambang Macmahon yang bermarkas di Perth, dan diculik oleh pria bersenjata hari Rabu lalu.

Pengendara mobil mereka asal Nigeria tewas dalam serangan, dan seorang Australia lainnya selamat dari insiden tersebut.

Komisioner polisi di negara bagian Cross River (Nigeria), Jimoh Ozi-Obeh mengatakan tujuh pria telah dibebaskan oleh para penculik termasuk 3 warga Australia, seorang warga Selandia Baru, seorang asal Afrika Selatan dan dua orang Nigeria.

Ozi Obeh mengatakan tidak ada tebusan yang dibayarkan dan tidak ada rincian tambahan yang akan dikeluarkan.

Direktur Utama Macmahon Sy van Dyk mengatakan para pekerja ini sudah berkesempatan berbicara dengan keluarga mereka.

"Para pekerja kami ini sudah mengalami pengalaman traumatis, dan kami sudah mengerahkan tenaga medis, dan tim bantuan lain di Nigeria untuk memberikan bantuan segera." katanya.

"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga para pekerja yang bekerjasama erat dengan perusahaan, dalam situasi yang sangat menyulitkan bagi mereka."

van Dyk mengatakan dua diantara lima pekerja mengalami cedera, dengan dua diantaranya serius.

Penasehat keamanan dari negara bagian Cross River Jude Ngaji mengatakan kedua pekerja asal Nigeria juga mengalami cedera, dengan satu dua lainnya 'mengalami luka-luka."

Macmahon memuji pihak berwenang asing dan lokal

Para pekerja ini sebelumnya diserang oleh sekitar 30 militan di dekat Calabar, sekitar 600 km selatan ibukota Nigeria Abuja.

Konvoi empat kendaraan tersebut diserang hari Rabu pagi, dan seorang saksi mata mengatakan para sandera dibawa ke dalam sebuah kapal boat.

Macmahon mendapatkan kontrak tujuh tahun untuk menggali tambang semen di kawasan tersebut.

Delta Niger adalah daerah yang banyak menghasilkan minyak di Nigeria, dan sejumlah kelompok kriminal beroperasi di daerah tersebut.

Bukanlah hal yang aneh adanya penculikan pekerja asing dan kemudian mereka dibebaskan setelah adanya pembayaran uang tebusan.

Biasanya beberapa negara Eropa akan membayar uang tbusan, namun Australia dan Selandia Baru menganut kebijakan untuk tidak membayar uang tebusan bagi pembebasan warganya yang diculik.

van Dyk mengatakan baik pihak berwenang lokal dan asing berperan penting bagi pembebasan para pekerja tersebut.

"Kami sangat berterimakasih atas dukungan profesional yang kami terima dari pihak berwenang di Nigeria." katanya.
"Bantuan badan federal dan lokal juga sangat berharga."

"Juga ada usaha tim dan juga merupakan prioritas tertinggi untuk menyelesaikan masalah ini dengan bekerja bersama-sama membawa para pekerja ini pulang untuk menemui keluarga mereka." kata van Dyk.

Diterjemahkan pukul 14:02 27/6/2016 oleh Sastra Wijaya.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement