Rabu 27 Jul 2016 14:33 WIB

Kasar pada Guru, 150 Orang Tua Dilarang ke Sekolah

Menteri Pendidikan Queensland Kate Jones mengatakan guru harus dihormati.
Foto: abc
Menteri Pendidikan Queensland Kate Jones mengatakan guru harus dihormati.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Perlakuan kasar dan ancaman kekerasan terhadap kalangan guru di Queensland memaksa Pemerintah Negara Bagian memperkenalkan kampanye Hormati Staf Pengajar Kami.

Tahun lalu, 150 orang tua dilarang mendatangi lingkungan sekolah karena melakukan kekerasan dan mengancam guru. Sementara 174 orang guru menerima kompensasi kerja setelah diserang oleh muridnya. Angka-angka ini menurun di tahun-tahun sebelumnya. Namun, juru bicara bidang pendidikan LNP Tracy Davis mengkhawatirkan kekerasan ini akan menjauhkan orang dari pengajaran.

Isu ini mencuat dalam sidang perkiraan di gedung parlemen, Selasa (26/7), ketika Davis mempertanyakan Menteri Pendidikan Queensland Kate Jones. "Ini seperti klub berkelahi saja," kata Davis.

Jones menepis anjuran dia tidak bertindak cukup untuk melindungi para guru. "Semua yang telah kami lakukan sejak menjabat adalah untuk memberdayakan para guru dan mendukung guru di ruang kelas dan juga di sekolah-sekolah kita. Apakah dengan menyediakan sumber daya tambahan, guru tambahan, sehingga tekanan di sekolah bisa berkurang," kata Jones.

Kampanye Respect Our Staf (Hormati Staf Kami) difokuskan pada kebutuhan lingkungan belajar yang aman. Jones mengatakan kampanye ini bertujuan untuk mencegah perlakuan kasar dan kekerasan yang ditujukan pada kalangan guru dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat.

"Untuk membangun contoh positif pada anak-anak kita, dan menunjukan rasa hormat pada kalangan guru maupun sekolah. Kampanye ini mengingatkan semua orang di komunitas sekolah kalau kita semua bisa mengambil bagian dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman bagi murid dan juga tenaga pendidik," katanya.

Presiden Serikat Guru Queensland Kevin Bates mengatakan kekerasan terhadap guru sangat mengecewakan dan tindakan tegas terhadap perilaku agresif terhadap guru sudah sangat lama dinantikan.

"Kita menghadapi kenyataan ini di masyarakat. Guru berharap bisa merasa aman di lingkungan kerjanya dan ini merupakan tanggung jawab yang mempekerjakan mereka untuk menjaga agar guru aman dan sehat," katanya.

"Sama seperti yang melandasi kampanye keselamatan bagi paramedis, kalangan guru tidak lama lagi juga akan memiliki pijakan sama, kalau tidak benara datang ke sekolah dan melakukan atau mengatakan hal yang tidak terpuji kepada guru atau kepala sekolah," katanya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/bersikap-kasar-terhadap-guru,-150-orang-tua-dilarang-ke-sekolah/7663426
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement