Kamis 08 Dec 2016 15:58 WIB

Australis, Perangkat Baru Prediksi Kebakaran Hutan

Profesor George Milne dari University of Western Australia dengan perangkat layar sentuh bernama Australis yang dirancang untuk membantu memprediksi kebakaran hutan
Foto: ABC
Profesor George Milne dari University of Western Australia dengan perangkat layar sentuh bernama Australis yang dirancang untuk membantu memprediksi kebakaran hutan

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para peneliti pada University of Western Australia (UWA) berhasil mengembangkan perangkat layar sentuh yang dirancang untuk membantu petugas pemadam di lapangan dalam memprediski pola kebakaran hutan secara akurat.

Perangkat bernama sistem Australis ini menganalisis data termasuk area yang ada, tipe tanaman, beban bahan bakar serta cuaca untuk memprediksi dimana kebakaran hutan akan terjadi hingga 24 jam sebelumnya. Teknologi ini sama dengan yang pergunakan oleh Department of Fire and Emergency Services (DFES) di Perth, namun telah mengalami modifikasi sehingga bisa diakses dari tablet yang bisa dipasang di mobil pemadam.

Profesor George Milne dari UWA menjelaskan, salah satu fitur utamanya adalah perangkat ini tidak memerlukan koneksi internet. Artinya, bisa dipergunakan di lokasi terpencil sekalipun.

"Memasang teknologi prakiraan kebakaran Australis ini di mobil pemadam atau di truk petani akan memungkinkan pihak terkait mendapatkan informasi terbaik yang diperlukan dalam menyusun strategi pemadaman api dan evakuasi," ujar Professor Milne.

"Hal ini bisa terjadi pada tahap awal kebakaran hutan, ketika respons di saat-saat kririts amat diperlukan," tambahnya.

Profesor Milne menguji teknologi ini dengan memprogramnya untuk bisa mereka-ulang kejadian kebakaran hutan sebelumnya, dan menurut dia hasilnya sangat akurat dan terpercaya.

"Kami menggunakannya berkali-kali, termasuk mengambil data tentang kebakaran-kebakaran sebelumnya dan mendapati bagaimana sistem ini bisa mereka-ulang kebakaran tersebut. Itu menunjukkan alat ini berfungsi baik," ujarnya.

Teknologi ini mendapat dukungan dari DFES, Department of Parks and Wildlife, Landgate, WA Farmers Federation, serta brigade relawan kebakaran hutan. Biaya yang diperlukan untuk menerapkan teknologi ini akan lebih dari dua juta dolar AS, termasuk untuk pelatihan pengguna dan permohonan pendanaan telah diajukan kepada program Royalties for Regions.

Jika permohonan itu dipenuhi, prototip perangkat ini sudah siap dimulai dalam musim kebakaran hutan tahun depan. "Hal yang mendorong saya bersama tim di UWA sejak lama adalah coba meluncurkan perangkat ini untuk bisa dipergunakan," kata Profesor Milne.

"Jika kita bisa menyelamatkan satu saja nyawa manusia, maka hal itu sudah jadi ukuran keberhasilan untuk seluruh upaya yang kami lakukan ini," katanya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/studi-nad-inovasi/australis,-perangkat-baru-untuk-prediksi-kebakaran-hutan/8104046
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement