Rabu 18 Jan 2017 14:52 WIB

Setiap Tahun 100 Ternak Dimangsa Buaya di Northern Territory

Buaya
Foto: www.animalcorner.co.uk
Buaya

REPUBLIKA.CO.ID, NORTHERN TERRITORY -- Seorang peternak di Northern Territory (NT) mengaku setiap tahun dia harus merogoh kocek 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1 miliar hanya untuk mengatasi masalah buaya liar yang banyak memangsa ternaknya.

Sekitar tiga puluh lima kilometer dari perbatasan stasiun ternak Annaburroo terdapat Sungat Mary River yang merupakan salah satu perairan dengan populasi buaya paling banyak di dunia. Saat ini, diperkirakan ada 6.000 ekor ternak di stasiun ternak yang terletak 100 kilometer sebelah Timur Kota Darwin tersebut.

Manager di stasiun ternak itu, Adrian Phillips memperkirakan dirinya kehilangan lebih dari dua persen kawanan ternaknya, atau setara 100 kepala sapi per tahun dikarenakan buaya-buaya yang kelaparan [di sungai itu]. Dia mengatakan dirinya sering memindai perut buaya yang sudah dimatikan untuk mencari tag atau penanda telinga ternak.

Baru-baru ini ia berhasil membunuh seekor buaya sepanjang 3,2 meter.“Saya memegang tongkat pendeteksi tag, dan saya menggerakkannya diatas buaya-buaya yang berhasil ditangkap, dan ketika alat pendeteksi itu membaca sinyal pemindai telinga itu alat itu berbunyi.”

“Tapi kali ini alat itu terus menerus berbunyi – beep beep, beep beep – terbaca ada 3 buah alat pemindai telinga. Ada 3 tag yang dipasang di telinga kanan ternak di tubuh satu ekor buaya itu entah berapa banyak ternak yang sudah dimangsanya yang dia tidak makan telinganya. Yang saya tahu, buaya ini telah mengonsumsi daging sapi senilai 5.000 dolar AS,” katanya.

Selama dua tahun bekerja di stasiun ternak Annaburro, Phillips telah membuat daftar beragam perangkat yang dia gunakan untuk memerangi masalah buaya ini di kawasan stasiun ternaknya. Upaya itu meliputi memasang pagar dibagian depan sungai, membangun bendungan dan telah membuat kolam kubangan sendiri untuk memberi ternaknya sumber air alternatif .

Penangkap buaya
Penangkap buaya Roger Matthews mencari buaya di Annaburroo Billabong. ABC Rural: Lisa Herbert

Dia juga mengaku menggunakan jasa kontraktor penangkap buaya. Saya tidak hanya mengeluh dan ingin menembak buaya jika ternak kami bisa mendapat akses minum dari sungai, tapi yang terjadi tidak demikian," katanya.

"Kami sudah menggali bendungan dan menempatkan kolam berkubang dan tanki serta saya juga telah memasang pagar dari sistem sungai yang sangat baik. Kami menghabiskan dana 100 ribu dolar AS (Rp 1 miliar) setiap tahun hanya untuk membangun sarana-sarana seperti ini demi untuk meminimalkan jumlah ternak kami yang dimangsa buaya," katanya.

Sepanjang tahun ini, penangkap buaya Roger Matthews telah berhasil menyingkirkan 18 ekor buaya dari stasiun ternak Annabouraa seizin Komisi Taman dan Satwa Liar NT untuk mengatasi masalah buaya ini. Matthews mengatakan tahun lalu sebanyak 40 ekor buaya berhasil disingkirkan dan mereka lebih memilih membebaskan buaya itu dari stasiun mereka daripada menembakinya.

"Kami spesialis penangkap buaya hidup-hidup; tidak ada yang mau membayar buaya betina yang mati. Dan jika anda menembaknya, anda tidak akan dapat mengembalikan mereka dan mereka juga tidak akan langsung mati karena mereka satwa dengan tingkat bertahan hidup yang sangat tinggi,” katanya.

Matthew menggunakan tombak untuk menarik perhatian buaya di sisi perahunya sebelum berusaha mengikat mulut buaya dan dia bisa juga mengangkat buaya masuk ke dalam perahunya atau hanya mendorong buaya hingga ke muara, tergantung dengan ukuran buaya yang ditangkapnya.

“Kami mendekati buaya dari belakang perahu dan menusuk buaya itu dibagian belakang dimana terdapat buaya di belakang [di mana] ujung tombak yang tajam dari tombak yang digunakan bisa ditusukan tepat di bawah kulitnya. Kemudian Anda bisa mengendalikan buaya seperti layaknya ikan besar. Dan ini dapat berlangsung selama beberapa jam," ujarnya.

Diterjemahkan pukul 21:30 WIB, 17/1/2017, oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/buaya-mangsa-lebih-dari-100-ekor-ternak-pertahun-di-nt/8189658
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement