Senin 25 Sep 2017 15:36 WIB

Militan ISIS Tantang Pangeran Harry Bertempur

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Gerakan ISIS
Foto: Youtube
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Seorang militan ISIS asal Singapura menantang Pangeran Harry untuk bertempur di Suriah. Tantangan tersebut disampaikan dalam sebuah video berbahasa Inggris terbaru dan berdurasi tiga menit yang dirilis akhir pekan ini.

Setelah proses identifikasi, ternyata militan tersebut dalam kelompoknya dikenal dengan nama Abu Uqayl dari Singapura. Ia menantang Pangeran Harry usai keluarga kerajaan Inggris itu mengunjungi Singapura dan membahas mengenai teror London.

"Mengapa Anda tidak datang ke sini dan melawan kami jika Anda cukup jantan, supaya kami bisa mengirim Anda ke api neraka," kata dia, dikutip The Telegraph.

Video tersebut dirilis oleh kelompok intelijen SITE yang berbasis di AS, yang memantau kegiatan ISIS. Untuk pertama kalinya seorang militan dari Singapura tampil menonjol dalam propaganda yang dilakukan kelompok teroris itu.

Kunjungan Pangeran Harry ke Singapura dilakukan tiga bulan lalu. Kunjungan ini dibayangi oleh serangan teror yang terjadi di dekat jembatan London, saat teroris ISIS menabrak kerumunan dan menusuk beberapa di antaranya hingga menewaskan tujuh orang.

Kementerian Dalam Negeri Singapura telah mengkonfirmasi, militan dalam video tersebut adalah seorang warga negara Singapura bernama asli Meghat Shahdan bin Abdul Samad (39 tahun). Ia diketahui pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teroris ISIS setelah menganut paham radikal ketika bekerja di Timur Tengah.

Video ini diyakini menjadi bagian dari serangkaian video berjudul "Inside the Calyphate", yang diproduksi oleh Al Hayat Media Center, sayap propaganda ISIS. Video-video yang telah dirilis Al Hayat sebelumnya bahkan berusaha menarik umat Islam di Asia Tenggara untuk bergabung dengan kelompok Maute yang berperang di Marawi, Filipina selatan.

Pemimpin Singapura telah memperingatkan, negaranya tengah menjadi target utama serangan teror ISIS karena telah mengambil sikap yang kuat melawan terorisme. Selain itu, Singapura juga merupakan salah satu pusat keuangan terbesar di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement