Ahad 19 Mar 2017 23:20 WIB

Drone Terbukti Efektif Bantu Tim SAR Laut

Rep: Angus Sargent/ Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRAIA BARAT -- Uji Coba pertama teknologi drone untuk menolong orang di lautan yang dilakukan di Australia Barat oleh para relawan di Great Southern berjalan sukses. Mereka menilai teknologi drone mampu menyelamatkan nyawa orang yang membutuhkan pertolongan.

Percobaan, yang dipimpin oleh Tim Penyelamat Laut Albany (Albany Sea Rescue) tanpa keterlibatan pemerintah, telah dilakukan di lokasi memancing popular ‘Salmon Holes’ di Albany - salah satu lokasi paling terkenal di Pantai di Australia Barat untuk kasus orang tenggelam.

Dalam tiga dekade terakhir, 13 orang tewas di pantai tersebut, dengan banyak korban tersapu ombak dari batu ke laut.

Relawan menerjang kondisi berangin dan mendung pada hari Sabtu (18/3) untuk mencari dan memulihkan sebuah baju selam (wetsuit) berwarna hitam dengan menggunakan drone dan perahu penolong.

Drone digunakan tim SAR laut Albany setelah sukses diujicoba.
Ujicoba drone dilakukan di Salmon Holes dimana 13 orang telah tewas tenggelam selama beberapa dekade terakhir.

Supplied: Brad Harkup

Koordinator tim penyelamat laut Albany (ASR), Chris Johns mengatakan pesawat nirawak atau drone bisa membuktikan bisa menjadi alat yang mampu mengubah situasi, terutama untuk dikawasan regional.

"Ini teknologi yang dapat digunakan secepat perahu kami dan cerita [penggunaan drone] itu sendiri adalah sesuatu yang cukup unik," katanya.

"Ketika kami berada di luar sana, jika kita punya pesawat nirawak di udara perahu penyelamat bisa melihat dengan pasti apa yang dilihat oleh drone, sehingga saat kita melakukan pencarian kita bisa mengarahkan jet ski atau perahu penyelamat.”

Drone menggantikan helikopter.

Pesawat nirawak dan peralatan yang digunakan dalam uji coba ini yang berharga sekitar $20.000 atau sekitar Rp205 juta ini adalah milik pribadi anggota ASR, Brad Harkup, yang merupakan operator kendaraan nirawak udara terakreditasi beresmi.

Drone digunakan oleh tim SAR Albany
Anggota tim SAR Albany, Brad Harkup adalah operator drone penuh bersertifikat.

Supplied: Brad Harkup

Chris Johns mengatakan menggabungkan teknologi pesawat tanpa awak dengan peralatan penyelamatan lainnya akan membantu ASR memaksimalkan efisiensinya.

"Tim Penyelamat Laut Albany (ASR) memiliki perahu senilai $1 juta (Rp10,2 miliar) ada banyak teknologi di kapal ini," katanya.

"Kami percaya teknologi pesawat tanpa awak adalah satu potongan lain dari teknologi yang memajukan yang perlu kita rangkul."

Chris Johns juga menepis kekhawatiran bahwa nirawak bisa menyesatkan dan menjadi merepotkan selama operasi penyelamatan.

Drone akan digunakan oleh tim SAR Albany menyusul uji coba penggunaannya berjalan sukses.
Gambar dari drone dapat dikirim langsung ke kapal tim SAR untuk melakukan pencarian dan operasi penyelamatan.

Supplied: Brad Harkup

"Kami berada di lokasi terpencil, kita disini jarang mendapatkan dukungan helikopter ... jadi [pesawat nirawak] akan diturunkan dalam periode di mana ada kesempatan untuk dapat menyelamatkan nyawa atau menemukan apa yang kita cari," katanya.

"Jika sebuah helikopter penyelamat atau pesawat fixed wings rusak, kita bisa mengoperasikan [drone], itu yang sederhana."

Chris Johns mengatakan uji coba akhir pekan ini adalah kesempatan yang tepat dari sisi waktu untuk menghilangkan masalah mengenai teknologi dalam persiapan menghadapi akhir pekan panjang Paskah.

Diterjemahkan pada puku; 20:00 WIB, 19/3/2017 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement