Kamis 23 Mar 2017 22:02 WIB

Peneliti Australia Temukan Cara Mencegah Jamur pada Makanan

Rep: Sarah Collard/ Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Apakah Anda selalu membuang makanan karena berjamur? Ilmuwan Australia sekarang mungkin dapat menghentikan pertumbuhan jamur pada bahan makanan.

Dr Kirsty Bayliss dari Murdoch University di Perth menggunakan plasma dan arus listrik untuk menghentikan jamur pada makanan segar, roti, daging, biji-bijian, dan bahkan produk seperti susu dan keju.

Teknologi - yang sudah banyak digunakan dalam pengobatan dan kedokteran gigi - bekerja dengan memproduksi plasma yang dihasilkan oleh muatan listrik, dialurkan melalui dua elektroda menggunakan udara di sekitar kita.

Hal ini kemudian menghasilkan api plasma yang dikenakan pada makanan."Plasma tersebut mengenai permukaan makanan, dan apa yang Anda lakukan dengan memperlakukan demikian adalah membunuh spora jamur di permukaan sehingga mereka tidak dapat menginfeksi buah," kata Dr Bayliss kepada ABC belum lama ini.

"Tampaknya seperti merangsang respon resistensi dalam buah, sehingga benar-benar membela diri terhadap infeksi. Sangat cerdik dan bebas bahan kimia," jelasnya.

Dr Bayliss mengatakan teknologi tersebut dapat mengurangi limbah makanan. Saat ini lebih dari 30 persen bahan makanan yang dibeli di Australia berakhir di tempat sampah.

Seorang wanita dengan mantel hitam dan celana putih berdiri di samping puluhan tanaman dalam posting di atas meja di rumah kaca. "Kami telah mengujinya pada alpukat. Semua orang tahu seperti apa itu membeli alpukat, berubah coklat dan berakhir di tempat sampah karena terlihat sudah tidak baik lagi," katanya.

"Itu pemborosan makanan, orang tidak menyukainya. Beberapa jamur menghasilkan senyawa beracun yang buruk bagi kesehatan kita," jelasnya.

"Pemborosan makanan berkontribusi pada kerawanan pangan. Negara maju seperti Amerika Serikat atau Eropa membuang sekitar 100 kilogram makanan per orang setiap tahun," jelas Dr Bayliss..

"Jika kita bisa mengurangi seperempat saja pemborosan makanan, maka kita bisa memberi makan bagi 870 juta orang," tambahnya.

"Banyak orang bahkan membuat perangkatnya sendiri. Namun ada berbagai jenis plasma dan kami telah berhasil menemukan plasma yang terbaik," katanya.

Para peneliti ini membawa penelitian mereka ke San Francisco untuk menawarkannya ke industri dan pilantropis untuk meningkatkan kesehatan global. Temuan ini bahkan menarik minat dari NASA dalam membantu eksplorasi ruang angkasa mereka.

Dr Bayliss mengatakan teknologi itu juga membunuh bakteri yang terkait dengan penyakit yang disebabkan makanan, seperti salmonella dan listeria.

Diterbitkan Pukul 12:42 AEST 23 Maret 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement