Jumat 24 Mar 2017 14:29 WIB

Remaja Sydney Mengaku Rencanakan Serangan Teror

Remaja di Sydney ini berencana melakukan serangan teror
Foto: ABC
Remaja di Sydney ini berencana melakukan serangan teror

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang remaja pria berusia 16 tahun mengaku bersalah merencanakan serangan teroris bertepatan dengan hari Anzac di Sydney, setelah polisi mengatakan dia berusaha mendapatkan senjata dan cara membuat bom.

Remaja yang tidak bisa disebutkan namanya, karena usianya tersebut, ditahan di malam menjelang peringatan Hari Anzac 26 April 2016.

Sasaran dari serangannya adalah peringatan hari Anzac di Sydney, dimana biasanya para veteran perang berkumpul guna mengenang tentara Australia yang tewas dalam perang di berbagai negara.

Polisi menemukan tulisan tangan di rumahnya, yang menyebutkan hukum syariah harus diterapkan di seluruh dunia. Remaja ini tidak bersekolah lagi dan ikut dalam program magang di bidang kelistrikan.

Ketika ditangkap, dia terdaftar ikut dalam program intervensi yang dilakukan pemerintah untuk menghentikan mereka menjadi radikal.

Pada Jumat (24/3) mengenakan sweater berwarna merah, dengan kedua tangan di atas meja, remaja tersebut tampil lewat video dari tempatnya ditahan.

Dia tampak tenang ketika pengacaranya mengatakan kliennya mengaku bersalah dalam sidang di Pengadilan Anak-anak di Parramatta, Sydney.

Diungkapkan di pengadilan fakta-fakta mengenai kasus ini masih belum lagi ditentukan, dan masalah ini akan disidangkan kembali bulan April.

Hukuman maksimal untuk tindak seperti ini adalah penjara seumur hidup.

Diterjemahkan pukul 12:10 AEST 24/3/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/remaja-sydney-mengaku-rencanakan-serangan-teror/8383666
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement