REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Tidak lama lagi penumpang di Bandara Adelaide (Australia Selatan) akan bisa menaiki mobil tanpa pengemudi dari terminal ke tempat parkir mobil.
Pemerintah negara bagian Australia Selatan mengatakan ini akan merupakan satu dari tiga mobil tanpa pengemudi yang diuji coba. Mobil ini mendapat dukungan dari dana penelitian mobil masa depan bernilai 10 juta dolar AS. Dua mobil lain akan diberikan kepada Flinders University untuk melakukan uji coba shuttle bagi publik, dan juga untuk membawa barang, dimana uji coba akan dilakukan di kampus universitas tersebut di Tonsley.
Menteri Transportasi Australia Selatan Stephen Mullighan mengatakan uji coba ini akan difokuskan pada apa yang disebut layanan 'langkah terakhir' sebelum bisa digunakan untuk umum. "Uji coba ini berguna untuk lingkungan tertutup seperti di dalam kampus di Tonsley atau di kawasan seperti bandara," kata Mullighan.
Menurut pemerintah, bila berhasil, kendaraan tanpa pengemudi ini nantinya akan bisa digunakan membawa penumpang sampai pusat perbelanjaan besar Marion yang terletak tidak jauh dari kampus Flinders University.
Proyek selama lima tahuan ini pada awalnya melibatkan pengujian bus shuttle di kampus Tonsley, yang kemudian akan diperluas ke kampus Flinders di Bedford dan juga di kawasan Rumah Sakit Flinders. Setelah itu, akan digunakan di jalanan umum di sekitar Tonsley, Oaklands Park dan Marion.
Uji coba pertama kali kendaraan tanpa pengemudin ini dilakukan di tahun 2015 di Adelaide, menggunakan sebuah mobil Volvo yang sudah dimodifikasi dengan piranti komputer, dimana mobil tersebut bisa melaju dengan kecepatan 70 km per jam di Southern Expressway.
Publik belum yakin dengan keamanannya
Manajer senior lembaga RAA yang biasa mengurusi hal-hal berkenaan dengan mobil, Mark Borlace mengatakan uji coba ini diharapkan akan bisa mengyakinkan publik yang selama ini masih enggan adanya penggunaan teknologi mengemudi tanpa awak terrsebut.
"Melakukan uji coba dalam kondisi sebenarnya akan memungkinkan kita menguji dan mengintegrasikan teknologi baru ini untuk menjadi solusi bagi sistem transportasi publik di Adelaide." katanya.
"Kami tahu banyak anggota kami masih enggan untuk menerima konsep kendaraan tanpa pengemudi ini, dengan survei menunjukkan hanya 23 persen yang merasa aman dengan kendaraan yang berjalan sendiri tanpa pengemudi ."
"Uji coba ini akan memberikan kesempatan kepada publik untuk melihat dan merasakan sendiri teknologi tersebut."
Kepala Jurusan Teknik Sipil Flinders Professor Rocco Zito sepakat mengenai perlunya usaha untuk mengyakinkan warga banyak.
"Untuk menciptakan kendaraan tanpa pengemudi ini menjadi bagian tidak terpisahkan dalam sistem transportasi kita, yang diperlukan adalah uji coba yang membuktikan teknologi bisa berjalan sesuai kondisi nyata, dan perlunya partisipasi publik."
Diterjemahkan pukul 16:00 AEST 21/3/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini
Ikuti Whatsapp Channel Republika
