Sabtu 22 Apr 2017 11:03 WIB

Inilah Kekhawatiran Pemegang Visa Kerja 457 di Australia

Penghapusan visa 457 membuat para pekerja asing mengalami ketidakpastian di Australia.
Foto: ABC
Penghapusan visa 457 membuat para pekerja asing mengalami ketidakpastian di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Saat ini tercatat lebih dari 95 ribu orang di seluruh Australia yang memegang visa kerja jenis 457, visa pekerja asing profesional yang rencananya akan dihapuskan oleh Pemerintahan PM Malcolm Turnbull.

Mereka terdiri atas ilmuwan, koki, pengembang teknologi, pemusik dan banyak lagi profesional terampil yang bekerja di berbagai kota dan berkontribusi menjaga berbagai industri di sini tetap berjalan. Pemerintah Federal pekan ini mengumumkan akan menghapuskan visa 457 dan menggantinya dengan skema visa dua tahun serta empat tahun dengan pertimbangan akan tersedia lebih banyak pekerjaan bagi warga lokal.

Berita tersebut membuat para pekerja asing di negara ini merasa gugup dan khawatir tentang bagaimana hal itu mempengaruhi pekerjaan mereka di masa depan. Kepada ABC, sejumlah pekerja profesional mengutarakan apa dampak penghapusan visa 457 itu.

Erin Vaughn, ahli genetika

Erin Vaughn studies sea sponges in a tank
Erin Vaughn.

(Foto: ABC/Hannah Walmsley)

Vaughn dan keluarga mudanya pindah ke Canberra dari AS lebih dari setahun lalu. Di sini dia melakukan penelitian post doktoral di Australian National University atau ANU. Dia dan suaminya sama-sama memegang visa 457 bekerja dalam bidang penelitian ilmiah.

"Spons meniru hewan purba dan kami berharap mereka memberi kita petunjuk tentang kesehatan kita sendiri," katanya, mengenai penelitiannya.

"Peghapusan visa 457 terus terang membuatku takut. Saya tidak yakin bagaimana hal itu akan mempengaruhi keluargaku. Saya tidak yakin bagaimana hal itu akan mempengaruhi prospek pekerjaan saya. Saya kira hal itu hanya akan merugikan universitas dan para peneliti di Australia," kata Vaughn.

Sylvain Lafitte, perancang perangkat lunak

Sylvain Lafitte French software product designer in Melbourne
Sylvain Lafitte.

(Foto: ABC/Simon Leo Brown)

Lafitte bekerja di Melbourne dengan visa 457 di perusahaan perangkat lunak akuntansi Xero. Dia meninggalkan Prancis pada 2010 dan bekerja di Selandia Baru sebelum pindah ke Australia pada 2015.

"Sangat sulit untuk menemukan orang dalam posisi saya. Tentu saja kami mencari secara lokal, tapi tim ini berkembang cepat di sini sehingga kami membutuhkan desainer," jelasnya.

"Jika kami tidak dapat menemukan orang di sini, kami harus mendatangkannya dari tempat lain atau akan memperlambat perusahaan," katanya.

"Hal itu membuat saya khawatir karena peran saya sekarang masuk daftar, yang berarti saya hanya dapat mengajukan permohonan kembali untuk visa dua tahun," jelasnya.

"Dalam industri kami dua tahun itu tidak lama. Saya telah mengerjakan proyek selama lebih dari tiga tahun. Jadi dalam dua tahun Anda tidak punya waktu untuk berbuat banyak," kata Lafitte.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/sosok/reaksi-pemegang-visa-kerja-457-di-australia/8461488
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement