Kamis 18 Aug 2016 17:16 WIB

Australia Kecam ABC dan Guardian Terkait Pemberitaan Pencari Suaka

Peter Dutton mengatakan keputusan untuk menerima pengungsi asal Suriah dan Irak tidak akan berubah.
Foto: abc
Peter Dutton mengatakan keputusan untuk menerima pengungsi asal Suriah dan Irak tidak akan berubah.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton menuduh lembaga penyiaran publik ABC dan surat kabar The Guardian mendorong para pencari suaka agar jangan mau menetap di Papua Nugini.

Pemerintah Australia mencapai kesepakatan dengan Papua Nugini untuk menutup detensi imigrasi di Pulau Manus, namun belum ada jadwal kapan penutupan itu dilakukan. Menteri Dutton menyatakan ingin para pencari suaka pria di detensi itu untuk menetap di PNG, dan menekankan mereka tidak akan direlokasi ke Australia dalam keadaan apa pun.

Dia mengakui sejak detensi itu dibuka terdapat kurang dari 20 orang yang setuju untuk ditempatkan di PNG, namun melemparkan sebagai kesalahan itu kepada para pengacara dan media.

"Kalangan akademik dan orang ABC dan The Guardian menawarkan nasehat gratis bagaimana orang tinggal dan tak menerima atau mengambil langkah berbeda. Ini kontraproduktif," ujar Menteri Dutton.

Dutton menolak untuk menyebut secara khusus apakah dia sebelumnya mengetahui mengenai ribuan insiden yang dilaporkan dari detensi imigrasi di Nauru yang bocor kepada The Guardian awal bulan ini.

"Berita ABC mengenai berita The Guardian, tidak membantu penghuni pusat-pusat (detensi) itu," kata Dutton kepada Program AM dari ABC.

"Kami menerima surat dari Save the Children, menerimanya secara teratur, mereka membocorkan 2.100 dokumen yang diberitakan The Guardian yang kemudian dikutip di berita ABC, dan kami akan memeriksa setiap kasus itu," tambahnya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pejabat-australia-kecam-abc-dan-guardian-terkait-pencari-suaka/7762576
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement