Jumat 19 May 2017 12:56 WIB

Lebih dari 1.000 Sopir Bus di Sydney Mogok

Kawasan dimana para sopir bis di Sydney ditunjukkan dalam gambar biru tua.
Foto: ABC
Kawasan dimana para sopir bis di Sydney ditunjukkan dalam gambar biru tua.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sekitar 1.200 sopir bis di kota Sydney melakukan pemogokan menentang rencana pemerintah negara bagian New South Wales (NSW) untuk menswastakan beberapa jalur bus di sana.Para sopir angkutan umum ini mengadakan mogok selama 24 jam.

Meski sudah ada keputusan dari Komisi Hubungan Industri NSW yang mengatakan tindakan mereka ilegal, namun para sopir bis sudah melakukan pemogokan sejak Kamis (18/5) dini hari. Mereka memprotes rencana swastanisasi yang akan dilakukan oleh pemerintah pimpinan Menteri Utama Gladys Berejiklian terutama untuk jalur di bagian barat kota Sydney.

Tindakan pemogokan ini menyebabkan semua rute bus umum dan juga bus sekolah terhenti di kawasan Barat (inner west) dan juga jalur bis di kawasan Sydney Selatan, dengan kemungkinan dampaknya terus terasa sampai sore hari.

Menteri Transportasi Andrew Constance mengatakan dia tidak senang dengan adanya pemogokan. "Pesan yang ingin saya sampaikan dengan jelas kepada para sopir adalah 'no work, no pay' (tidak bekerja, tidak dapat bayaran), dan Anda akan mendapat kecaman karena membuat anak-anak telantar di pemberhentian bus dan juga penumpang umum," kata Constance.

Salah seorang warga Kate Duthie mengatakan tidak mendengar atau melihat adanya peringatan mengenai adanya rencana pemogokan. "Saya frustrasi karena saya akan terlambat bekerja. Saya mengerti ini mengenai swastanisasi dan saya tidak setuju berkenaan dengan transportasi publik karena ini akan menyebabkan harga lebih mahal dan membuat adanya kompetisi," katanya.

"Saya lebih suka mereka tetap dijalankan pemerintah. Mereka sudah melakukan dengan baik dan kita percaya dengan mereka."

Para pengguna transportasi sudah disarankan menggunakan kereta, atau mencari alternatif lain untuk pulang ke rumah di sore hari. Sydney sudah terkenal dengan kemacetannya di tempat-tempat tertentu, dan Pusat Manajemen Transportasi mengatakan lalu lintas akan lebih ramai di sore hari karena para orang tua akan menggunakan kendaraan untuk menjemput anak-anak mereka.

Juru bicara Pusat Manajemen Transportasi David Wright mengatakan perubahan sudah dilakukan untuk membantu anak-anak sekolah. "Kami sudah membuka kartu pas Opal untuk sekolah, yang biasanya hanya bisa digunakan untuk bus, sekarang bisa digunakan untuk transportasi yang lain," kata Wright.

"Kami mengerahkan layanan kereta light rail, bahkan kami sudah menyiapkan kereta cadangan dari arah timur, bila memang keadaan sangat sibuk."

Serikat Pekerja Kereta, Bus dan Trem sudah meminta maaf karena adanya pemogokan. Mereka mengatakan anggotanya marah karena mereka maupun pengguna transport asi tidak diajak berkonsultasi ketika disebutkan layanan bus akan diswastakan.

Several busses
Suasana di depot bus Leichhardt Kamis (18/5/2017).

ABC News: Mark Reddie

Chris Prestons dari Serikat Pekerja Bus mengatakan Menteri Transportasi adalah pihak yang harus dipersalahkan atas kekacauan yang terjadi. "Kami meminta maaf atas apa yang terjadi yang menyebabkan komunitas di bagian barat terganggu, dan kami meminta mereka menunjukkan rasa sabar kepada para pengemudi dan mengarahkan kemarahan kepada Menteri Constance" katanya.

Diterjemahkan pukul 13:00 AEST 18/5/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/sopir-bis-di-sydney-mogok/8537186
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement