Sabtu 20 May 2017 19:52 WIB

Mayang, Transgender Indonesia di Brisbane, Tewas karena Tusukan di Leher

Mayang Prasetyo, transgender asal Indonesia (kiri) dan pasangannya Marcus Volke. Mayang terbunuh pada Oktober 2014 di Brisbane, Australia.
Foto: ABC
Mayang Prasetyo, transgender asal Indonesia (kiri) dan pasangannya Marcus Volke. Mayang terbunuh pada Oktober 2014 di Brisbane, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Menurut keterangan seorang penyidik forensik di Queensland, Terry Ryan, kematian Mayang Prasetyo asal Indonesia di sebuah apartemen Brisbane, Australia pada 2014 disebabkan tusukan luka di leher yang dilakukan pasangannya -yang berprofesi sebagai koki- setelah adanya pertengkaran.

Terry Ryan menemukan, polisi yang menanggapi kejadian tersebut tak bisa mencegah Marcus Volke (27 tahun) untuk menyakiti dirinya sendiri setelah melarikan diri dari petugas yang datang ke unit apartemennya. Jasad Mayang Prasetyo (27), yang juga dikenal sebagai Febri Andriansyah kemudian dipotong-potong oleh Volke sebelum ia mencoba membuang beberapa bagian tubuhnya dengan melarutkannya dalam bahan kimia.

Pasangan ini pindah ke Brisbane tak lama sebelum kejahatan mengerikan itu terjadi. Mereka bertemu di sebuah klub di Melbourne setahun yang lalu dan bepergian keliling Asia dan Eropa bersama sebelum menetap di Queensland.

Pekan ini, sebuah pemeriksaan forensik mengungkap Volke telah menikahi Mayang Prasetyo, seorang perempuan transgender, di Denmark pada Agustus 2013. Tapi ini adalah sebuah pernikahan ‘kontrak’. Mayang membantu Volke mendapatkan pekerjaan untuk melunasi utang kartu kreditnya, sementara Volke membantu Mayang mendapatkan visa.

Volke bunuh diri di tempat pembuangan limbah, saat dikejar oleh polisi.
Volke bunuh diri di tempat pembuangan limbah, saat dikejar oleh polisi. Facebook

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/kematian-mayang-prasetyo-di-brisbane-disebabkan-tusukan-leher-o/8543060
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement