Jumat 26 May 2017 13:34 WIB

Dugaan Korupsi dan Pelanggaran Administrasi Jutaan Dolar di ANU

Kampus Australian National University (ANU) di Canberra.
Foto: ABC
Kampus Australian National University (ANU) di Canberra.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang mantan anggota staf senior di Australian National University (ANU) menyampaikan tudingan kalau telah terjadi korupsi dan pelanggaran administrasi di perguruan tinggi tersebut yang berpotensi merugikan pembayar pajak jutaan dolar hanya dalam hitungan beberapa bulan saja.

Tuduhan ini telah memicu kekhawatiran sejumlah staf paling senior di ANU dan tuduhan ini telah diterima oleh Ombudsman Negara Persemakmuran untuk dilakukan penyelidikan.

Dugaan ini meliputi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan pendanaan dari pemerintah di bidang seni, potensi konflik kepentingan yang tidak dinyatakan, keputusan penerimaan staf yang dipertanyakan dan sebuah penolakan oleh pihak ANU untuk menyelidiki keprihatinan-keprihatinan tersebut selama periode 2012 dan 2015.

Sebanyak 8 orang anggota staf senior di universitas itu telah disebutkan namanya oleh mantan kepala Fakultas Musik ANU, Peter Treager, dalam sebuah pengungkapan kepentingan publik kepada lembaga Ombudsman Negara Persemakmuran.

Klaim pengungkapan setebal 252 halaman itu merinci "beberapa contoh dugaan kelalaian, pelanggaran administrasi dan penyalahgunaan dana publik, korupsi, dan penyalahgunaan jabatan oleh manajemen senior di ANU".

Tregear mengatakan dirinya memiliki kewajiban untuk mengungkapkan ke public setelah sejumlah staf tidak berhasil melakukan upaya untuk mengungkap masalah ini secara internal.

"[Berkat] skala dari potensi kesalahan-kesalahan yang telah didokumentasikan dan secara konsisten didokumentasikan serta ketidakmampuan institusi untuk mengatasinya. Ini pada akhirnya sangat sulit untuk menempatkan angka mutlak mengenai tudingan ini namun kami berbicara cukup masuk akal kemungkinan terjadinya kerugian jutaan dolar selama 18 bulan sampai dua tahun," katanya.

"Kami tidak akan pernah benar-benar tahu ... [tapi] kita berbicara soal kerugian bernilai jutaan dolar. Apakah staf akademik di Fakultas Musik umumnya menyadari masalah semacam ini? Anda yakin mereka begitu."

ANU 'menolak klaim penghinaan'

Sementara itu menanggapi tudingan ini, ANU dengan keras membantah tuduhan Dr Tregear. Dalam sebuah pernyataan mereka mengatakan bahwa pihaknya "dengan secara baik dan benar-benar melupakan masa lalu di belakangnya".

"Tuduhan tersebut mengandung materi yang sangat memfitnah terhadap banyak staf dan sama sekali tidak memiliki dasar," bunyi pernyataan tersebut.

"Pada November 2015, ANU mengeluarkan sebuah pernyataan yang dengan tegas menolak klaim dan masukan yang memfitnah mengenai konflik kepentingan di Fakultas Musik, dan untuk menghilangkan saran ketidakberesan dalam penggunaan Pendanaan Seni dari CT.

"Tuduhan terbaru yang tidak berdasar tidak akan menggagalkan komitmen universitas dan komunitas sekolah untuk memastikan masa depan yang cerah bagi Fakultas Musik ANU."

ANU mengatakan belum dihubungi oleh kantor Ombudsman dan kantor Ombudsman mengatakan mereka tidak dapat berkomentar. Tregear dipekerjakan oleh Australian National University (ANU) pada tahun 2012 untuk membantu membalikkan kinerja Fakultas Musik setelah dilakukan perombakan kurikulum dan pemotongan anggaran yang signifikan. Tregear mengundurkan diri pada 2015.

Diterjemahkan pada pukul 14:00 WIB, 24//5/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/dugaan-korupsi-dan-pelanggaran-lain-jutaan-dollar-di-anu/8556302
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement