Baru-baru ini, dua pohon ilalang tersebut yang harganya masing-masing 300  dolar AS (sekitar Rp 3 juta) hilang dicuri dari sebuah bundaran di Geradton, sekitar 419 Km dari ibukota Australia Barat, Perth. Wali Kota setempat Shane Van Styn mengatakan petugas mereka sudah memasang microchip untuk sekitar 60 pohon untuk mencegah kemungkinan terjadinya pencurian, dan bila terjadi mereka akan bisa melacak kemana perginya tanaman-tanaman tersebut.

Berat pohon tersebut rata-rata 75 Kg dan diperlukan sedikitnya dua orang untuk mengangkat pohon tersebut. Sementara biaya untuk membeli microchip tersebut hanya beberapa dolar saja.

"Harga microchip tidak seberapa, namun memungkinkan kami melacak keberadaan pohon bila memang dicuri. Microchips ini sama dengan microchip yang digunakan untuk anjing, yang dipasang oleh dokter hewan umtuk anjing peliharaan kita," katanya.

Digunakan untuk pencegahan

Direktur pelaksana jasa infrastruktur kota tersebut, Chris Lee mengatakan ini mungkin baru pertama kalinya cara seperti ini dilakukan kota praja di negara bagian Australia Barat. "Secara pribadi saya tidak tahu apakah hal seperti ini pernah dilakukan di tempat lain. Prosesnya sederhana, dan akan bisa menjadi pencegah bagi mereka yang bermaksud melakukan pencurian," katanya.

Van Styn mengatakan tidak tahu apakah pencurian pohon sebelumnya adalah tindakan iseng atau cara seseorang untuk dengan mudah menanam pohon mahal di taman rumah mereka. "Saya Sebuah kota praja di Australia, City of Greater Geraldton menggunakan cara yang unik untuk mencegah pencurian pohon-pohon yang mereka tanam di pinggir jalan yaitu memasang microchip di batangnya. Saya tidak habis pikir kok dicuri, karena kemampuan mereka merawat pohon ini susah sekali kalau tidak dilakukan dengan benar," katanya.

Diterjemahkan pukul 14:35 AEST 22/6/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini