Sabtu 24 Jun 2017 12:39 WIB

Pria Perth Lolos Hukum Meski tak Bayar Makan di Restoran

Restoran Local Shack di Perth membiarkan seorang pria yang makan dan berjanji untuk membayar belakangan namun tak pernah dia penuhi. Polisi setempat tidak bisa menindak perbuatan seperti itu.
Foto: ABC
Restoran Local Shack di Perth membiarkan seorang pria yang makan dan berjanji untuk membayar belakangan namun tak pernah dia penuhi. Polisi setempat tidak bisa menindak perbuatan seperti itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Lebih dari 20 restoran di Perth, Australia telah dirugikan oleh tindakan pria yang makan dan tidak membayar. Sayangnya, kerumitan instilah-istilah dalam sistem hukum setempat membuat polisi tidak dapat terlibat menangani.

Chloe Debono, kepala operasi di restoran The Local Shack, kepada ABC Perth mengatakan pria tersebut berkunjung pada 5 Juni lalu dan menghabiskan banyak minuman, dua makanan utama serta makanan penutup dengan total nilai sekitar 150 dolar AS (Rp 1,5 juta).

Belakangan dia mengatakan kepada pelayan dia tidak membawa dompet. "Kami mendapat telepon dari manajer kami di Perth CBD, memberi tahu kami orang ini tidak membawa dompetnya," kata Debono.

"Dia mengklaim akan kembali keesokan harinya untuk membayar dan dia (pelayan) bisa memotretnya dengan teleponnya. Namun dia tidak kembali keesokan harinya," jelasnya.

Eat and run customer inside The Local Shack
Pria ini mempersilakan pelayan restoran mengambil fotonya sebagai jaminan.

Facebook: The Local Shack

Setelah kejadian itu, restoran tersebut memajang foto orang ini serta peringatan di halaman Facebook mereka. Halaman FB tersebut dibanjiri komentar dan segera diketahui pria tersebut memang dikenali oleh sekitar 25 restoran di Perth karena makan dan tidak bayar.

Debono pun menghubungi polisi namun diberi tahu bahwa dengan berjanji untuk kembali dan membayar tagihan, pria tersebut tidak bisa dikatakan melakukan suatu kejahatan. "Itu tidak termasuk pencurian karena kami telah mengambil data dirinya sebagai jaminan. Dan kami telah mengatur agar dia datang keesokan harinya untuk membayar makanannya. Namun dia tidak muncul," katanya.

"Hal itu termasuk dalam hukum kontrak, bukan lagi kasus kriminal karena ini adalah kesepakatan kontrak dimana kami telah mengambil jaminan," ujarnya.

Debono menemukan pria tersebut bahkan memberikan nama yang sebenarnya. Pria ini juga memberikan dokumen pribadi ke restoran lain sebagai jaminan, termasuk SIM dengan alamat rumah serta surat pembebasannya dari penjara Hakea.

"Dia tahu persis apa yang dia lakukan," kata Debono. "Pada dasarnya ini penipuan yang sempurna."

Sementara restoran lainnya bertekad mendapatkan uang mereka, Debono tidak menganggap hal itu layak dilakukan. "Restoran-restoran ini sekarang bersedia membawa orang ini ke pengadilan, tapi sejujurnya saya tidak percaya dia punya sesuatu," katanya. "Biayanya akan lebih mahal bagi kami."

Dia telah menasihati pelayan di restorannya serta pemilik restoran lainnya untuk tidak membuat kontrak dengan pelanggan yang tidak dapat membayar. "Kami mendorong setiap restoran, di masa depan (jika hal ini terjadi lagi), langsung saja memanggil polisi," katanya.

Diterbitkan Selasa 13 Juni 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel di ABC News.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pria-perth-ini-tak-bisa-ditindaki-meski-makan-di-restoran-dan-t/8613814
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement