Jumat 07 Jul 2017 14:58 WIB

Makin Banyak Generasi Milenial Australia Pindah Jalur Karier

Steve MacDonald dan Marty Spargo, pendiri perusahaan minuman energi ‘Reize’.
Foto: ABC
Steve MacDonald dan Marty Spargo, pendiri perusahaan minuman energi ‘Reize’.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Apakah Anda berusia 30-an tahun dan membuat perubahan karier? Jika benar demikian, Anda tidak sendiri.

Para demografer mengatakan di Australia tren profesional muda yang beralih dari pekerjaan kantoran untuk memulai bisnis mereka sendiri adalah pertumbuhan yang berkembang. Erin Bingham berusia 32 tahun dan telah meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai negeri di Canberra untuk mengejar cita-citanya menulis naskah serial TV secara penuh waktu.

"Saya bekerja kantoran, saya membeli apartemen karena itulah yang Anda lakukan dan saya melihat teman-teman saya melakukan hal yang sama dan saya berpikir, 'Baiklah, ini adalah hal-hal yang Anda lakukan dalam hidup'," ujarnya.

Tapi saat ia berusia 30 tahun, ada yang menganggu pikirannya. "Rasanya seperti disadarkan saya tak perlu melakukan apa yang diharapkan dari saya. Saya tak punya keluarga, saya tak punya anak, saya benar-benar bisa melakukan apa pun yang saya mau," ungkapnya.

Erin telah menjual apartemennya dan kembali tinggal dengan ibunya untuk mendanai perubahan karier barunya. "Orang mengira saya gila, mungkin karena ini Canberra dan semua orang di Canberra adalah pegawai negeri," sebut Erin.

"Saya memiliki kesempatan ini dan saya punya waktu dan saya pikir, di usia 32 tahun, saya ingin mencobanya sekarang dan mencobanya selama dua tahun, tiga tahun, gagal secara spektakuler dan kembali ke pelayanan publik dan setidaknya mengatakan saya telah mencobanya dan paling tidak saya berusaha mengejarnya dan mengikuti hasrat saya," ujarnya.

Mantan pilot banting setir jadi pengusaha

Teman masa kecil Marty Spargo dan Steve Macdonald tumbuh besar di tepi pantai kota Shellharbour dan memiliki kesadaran yang sama saat berusia 30 tahun. Marty adalah pilot Qantas dan Steve adalah seorang akuntan, namun mereka meninggalkan pekerjaan mereka untuk memulai usaha minuman energi.

Marty mengatakan perubahan tersebut telah memungkinkannya untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya. "Bagi saya, saya memang ingin ambil libur karena saya baru saja kehilangan ibu saya karena kanker dan saya ingin lebih dekat ke rumah dan keluarga," katanya.

"Saya masih muda dan itu membuat saya sadar Anda hanya hidup sekali saja."

Apa kata ahli?

Pada 2016, sekitar 126 ribu pekerjaan paruh waktu diciptakan di Australia, sementara pekerjaan penuh waktu turun sebesar 34 ribu. Liz Allen, seorang demografer di Australian National University (ANU), mengatakan meningkatnya angkatan kerja kasual telah menciptakan budaya pengambilan risiko yang lebih besar di kalangan profesional muda.

"Saya pikir, orang mengambil lebih banyak risiko karena ketidakpastian di pasar tenaga kerja," pendapatnya.

"Kapan pun ada ketidakamanan, kita berinovasi, dan mereka yang tak bisa berinovasi, tak bisa berhasil pula dalam hal penyesuaian di pasar tenaga kerja. Jadi sementara ada ketidakamanan itu, tak ada ruginya jika Anda suka. Ada kebebasan itu."

Keterjangkauan hunian jadi faktor

Mark McCrindle, kepala perusahaan demografi sosial McCrindle, mengatakan bahwa keadaan pasar hunian Australia adalah alasan lain mengapa orang berusia awal 30an mengambil risiko karir ketimbang memutuskan untuk mapan.

"Jika kita lihat generasi muda sebelumnya, mereka menabung untuk masa depan bahkan pada saat mereka berusia pertengahan 20-an, mereka punya investasi di properti dan itu berarti mereka memiliki KPR yang harus mereka bayar," jelasnya.

"Tapi sekarang, keterjangkauan hunian adalah menendang generasi ini keluar dari pasar yang berarti mereka berakhir dengan lebih banyak uang yang bisa digunakan untuk gaya hidup seperti memulai bisnis atau mendanai kesempatan pelatihan baru atau karir baru."

McCrindle mengatakan, ekonomi Australia akan menang dari satu generasi yang gesit dan inovatif, namun ia memeringatkan ada risiko jika keadaan tak berjalan secara finansial.

"Jadi, walau tak mengasyikkan untuk bergabung dengan jenjang karir, pilihan ini memang memiliki keuntungan dari pendapatan jangka panjang dan punya KPR memiliki manfaat aset rumah dan karenanya merupakan kendaraan saat pensiun," sebutnya.

Tren milenial juga telah teridentifikasi di Amerika Serikat. Sebuah survei 2016 yang dilakukan jajak pendapat Gallup Amerika Serikat menemukan enam dari 10 generasi milenial akan mempertimbangkan meninggalkan pekerjaan mereka jika mereka tak merasa nyaman dalam pekerjaan, dibandingkan dengan 4,5 dari 10 generasi non-milenial.

Diterjemahkan pukul 11:25 AEST 5/7/2017 oleh Nurina Savitri dan simak artikelnya dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/alasan-di-balik-makin-banyaknya-generasi-milenial-pindah-jalur/8678518
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement