Kamis 17 Aug 2017 23:15 WIB

Pemimpin Partai Kanan Sengaja Pakai Burqa di Ruang Senat

Rep: Marniati/ Red: Bilal Ramadhan
Wanit dengan mengenakan burqa. (ilustrasi)
Foto: shetyawan.blogspot.com
Wanit dengan mengenakan burqa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemimpin partai sayap kanan Australia One Nation, Pauline Hanson telah ditegur oleh pemerintah Turnbull karena memasuki ruang senat dengan mengenakan burqa hitam. Kehadiran Pauline Hanson yang mengenakan burqa ini menimbulkan keributan di ruang senat.

Ia mengenakan burqa dimaksudkan untuk melarang pakaian religius tersebut, dengan alasan masalah keamanan nasional. Pemimpin pemerintah di Senat, jaksa agung George Brandis, mengatakan kepada pemimpin One Nation tersebut bahwa Koalisi yang berkuasa tidak akan melarang penggunaan burqa.

Dalam sambutan yang membuatnya mendapat apresiasi dari partai oposisi Partai Buruh, dan partai Hijau, serta senator crossbench lainnya, Brandis memperingatkan Hanson untuk tidak berperilaku seperti orang Muslim Australia yang merasa ofensif.

"Senator Hanson, tidak, kita tidak akan melarang burqa. Senator Hanson, saya tidak akan berpura-pura mengabaikan aksi yang telah coba anda lakukan hari ini dengan tiba di ruang senat yang mengenakan burqa saat kita semua tahu bahwa Anda bukan penganut agama Islam," ujar Brandis seperti dilansir theguardian.com, Kamis (17/8).

Brandis mengingatkan Hanson untuk berhati-hati terhadap pelanggaran yang mungkin dilakukan terkait agama yang dianut oleh warga Australia. Menurutnya, setengah juta orang Australia memeluk Islam, dan sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang taat akan hukum negara Australia.

Brandis mengingatkan Hanson bahwa sebagai jaksa agung, dia memegang tanggung jawab  untuk keamanan nasional, dan nasehat dari agen intelijen sudah jelas  melawan risiko ekstremisme memerlukan kerja sama yang erat dengan masyarakat Islam.

Brandis yang sangat marah dengan perilaku Hanson ini menegurnya dengan keras karena telah menyebabkan pelanggaran pada komunitas muslim "Untuk menertawakan komunitas itu, untuk mengantarnya ke sudut, mengejek pakaian religiusnya, adalah hal yang mengerikan untuk dilakukan, dan saya akan meminta Anda untuk merenungkan perilaku Anda," tambahnya.

Hanson hanya tersenyum menanggapi pernyataan Brandis. Ia mengaku sangat senang dengan keributan yang terjadi di ruang senat yang diakibatkan oleh perbuatan dirinya. Hanson langsung meninggalkan ruang senat tak lama setelah dia mengajukan pertanyaan. Pernyataan Hanson untuk melarang burqa memicu interupsi di ruang senat.

Kepada Brandis Hanson menyampaikan bahwa terorisme adalah ancaman sejati bagi Australia. Banyak orang Australia takut akan hal itu. Menurut Hanson, apa yang ia tanyakan  atas nama orang-orang Australia, mengingat ada sebagian besar warga Australia yang menyetujui pelarangan burqa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement