Kamis 24 Aug 2017 12:41 WIB

Canberra Bangun Taman yang Bisa Dipindah-pindah

Rep: Elise Pianegonda dan Adrienne Francis/ Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kawasan Garema Place di Canberra akan segera menjadi rumah bagi taman mikro yang bisa dipindah-pindah. Biaya pembangunannya senilai $ 35 ribu atau  lebih dari Rp 350 juta, ukurannya setara dan tidak lebih besar dari garasi dua mobil.

Taman ini akan menjadi yang pertama dari 20 taman-taman kecil yang akan dibuat di penjuru Ibu Kota Australia. Total anggangan yang disediakan keseluruhannya mencapai $ 700 ribu, atau lebih dari Rp 7 miliar.

Pengembangan kawasan luar ruangan menjadi rencana yang tidak biasa dari pemerintah Kawasan Ibu Kota Australia (ACT), dengan tujuan membawa keramaian kembali ke pusat-pusat kota.

Proyek ini berdasarkan keberhasilan eksperimen sosial pop-up park, yang berlangsung selama delapan hari di Garema Place, Oktober tahun lalu. Saat itu kawasan terlihat lebih berwarna-warni dengan kursi, pohon yang ditutupi rajutan, serta trotoar yang dihias.

Laporan proyek setebal 49 halaman menunjukkan adanya peningkatan pengunjung hingga 190 persen ke kawasan Garema Place selama pop-up. Hal ini mendorong komitmen pemerintah lokal ACT untuk mencoba taman mikro.

Garema Place pernah membuka taman 'pop-up' sebagai eksperimen di tahun 2016.
Garema Place pernah membuka taman 'pop-up' sebagai eksperimen di tahun 2016.

Foto: ACT Government

Menteri Pelayanan Kota, Meegan Fitzharris menggambarkan taman mikro sebagai "ruang yang biasanya diletakkan di daerah perkotaan yang kurang dimanfaatkan, karena cukup padat, sehingga bisa menghidupkan kawasan tersebut dan menyediakan ruang hijau bagi warga."

Dan menurutnya, Pemerintah belum mengkonfirmasi ukuran yang tepat dari taman mikro, namun ukurannya akan tergantung pada desainnya.

Fitzharris mengatakan ia membayangkan taman mikro itu berukuran sekitar 30 meter persegi, atau seukuran garasi dua mobil.

"Kami punya rencana besar untuk taman mikro di sekitar Canberra," katanya.

"Kami sudah melihatnya di Canberra dan kami juga sudah melihatnya berjalan di seluruh dunia, di mana ruang benar-benar dihidupkan kembali dengan tanaman hijau, aktivitas yang lebih banyak, dan tempat-tempat untuk rehat."

Fitzharris juga membela biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut, yakni lebih dari setengah juta dolar Australia. Menurutnya, pemerintah baru-baru ini menghabiskan $3 juta untuk memperbaiki pusat kawasan Tuggeranong, $3 juta untuk di kawasan pusat kota Gungahlin. $3 juta dolar Australia senilai lebih dari Rp 30 miliar. Serta $2 juta, atau lebih dari Rp 20 miliar untuk pusat perbelanjaan Kambah.

Menurutnya, dengan desain yang portable, atau bisa dipindah-pindah, artinya taman tersebut bisa dipindahkan untuk menghidupan kembali sejumlah kawasan di kota Canberra.

Enam desain pertama taman mikro

Taman jenis micro park akan memiliki sejumlah tempat duduk dan bersantai.
Taman jenis micro park akan memiliki sejumlah tempat duduk dan bersantai.

Foto: ACT Government

Warga Canberra saat ini diajak untuk memilih desain favorit mereka dari enam desain untuk taman mikro di Garema Palace.

Salah satu desainnya, berjudul Grounds of Garema, berbentuk amfiteater lengkap dengan komunitas piano, meja piknik dan payung.

Desain lainnya, Hakanasa,seperti dalam perayaan saat bunga sakura bermekaran atau Hanami. Taman mikro ini menampilkan pohon wattle untuk memasukan unsur Australia.

Desain lainnya termasuk fitur seperti platform yang ditinggikan, deck kayu dengan bentung gelombang, serta kursi bunga yang berputar.

Instalasi pertama diharapkan dibangun antara Bunda Street dan City Walk pada bulan November 2017, untuk bisa digunakan warga selama liburan musim panas.

Taman mikro kedua diperkirakan akan dibangun di Woden tahun depan.

Warga Canberra dapat memberikan suara mereka untuk desain Garema Place yang menjadi favorit mereka melalui online atau di perpustakaan Civic Library.

Diterbitkan pada 24/08/2017 oleh Erwin Renaldi dan simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement