Kamis 07 Sep 2017 22:36 WIB

Politisi di Melbourne Ungkap Suaminya Mengoleksi Pornografi Anak

Rep: Richard Willingham/ Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang anggota parlemen di negara bagian Victoria, Rachel Carling-Jenkins mengungkapkan bahwa suaminya telah dinyatakan bersalah memiliki materi pornografi anak-anak.

Anggota parlemen dari Partai Konservatif Australia tersebut mengatakan temuan yang terjadi pada Februari tahun lalu itu membuat hidupnya berubah drastis. Dia mengakhiri pernikahan mereka segera setelah kejadian itu.

Suaminya Gary Jenkins telah dijatuhi hukuman penjara. Namun Dr Carling-Jenkins mengatakan bahwa Gary menolak menandatangani surat cerai, dan terus mengontak putra mereka.

Dalam pidatonya di parlemen, Dr Carling-Jenkins mengatakan dia bisa merasakan sedihnya melihat "koleksi anak-anak perempuan" yang dimiliki oleh suaminya.

"Anak-anak perempuan ini tidak akan dilecehkan, bila orang-orang seperti bekas suami saya tidak menjadi pasar mereka," kata Dr Carling-Jenkins.

Bulan Juni lalu, Dr Carling-Jenkins mengumumkan membelot dari Democratic Labour Party untuk bergabung dengan Australian Conservative yang dipimpin Cory Bernardi.

Dr Carling-Jenkins dan putranya menemukan koleksi gambar-gambar tersebut tahun lalu dan kemudian melaporkan Jenkins ke polisi.

Dalam pidatonya di parlemen dia mengatakan koleksi yang dimililki suaminya terbilang banyak. "Saya secara pribadi sangat jijik melihat gambar-gambar tersebut," katanya.

"Saya tidak menyesal, sebagai seorang ibu, sebagai seorang istri melaporkan dan menunjukkan tindak kriminal mengerikan, yang terjadi di dalam rumah saya sendiri."

Bulan Maret lalu, Jenkins dihukum empat bulan penjara dengan tuduhan memiliki bahan-bahan pornografi anak-anak.

"Saya merasa hukuman beberapa bulan, dan dimasukkan ke dalam daftar pelanggar seksual adalah hal yang cukup," kata Dr Carling-Jenkins.

Pada awalnya Dr Carling-Jenkins memperkirakan suaminya memiliki gangguan kejiwaan, namun usahanya membantu tidak ditanggapi.

"Gary tidak memiliki gangguan jiwa, perilakunya berasal dari hal yang lebih buruk lagi," katanya.

"Kehidupan kami berubah drastis sejak hari kami menemukan gambar-gambar itu. Pernikahan kami berakhir segera."

Dr Carling-Jenkins mengatakan suaminya sekarang menyiksa dia dan anaknya dengan masalah keuangan, psikologis dan emosional.

Dia mengatakan Gary menolak menandatangani kesepakatan berbagi properti, sehingga dia harus pindah rumah.

Dia juga menolak menandatangani surat cerai. "Sistem kita membuat bahwa siapa yang memegang aset bisa terus melakukan penyalahgunaan, sehingga korban berada di pihak yang lemah," kata Dr Carling-Jenkins.

Dia mnengatakan dia juga mendapat ancaman, dikirimi cerita-cerita mengerikan, dan juga pelecehan.

Gambar-gambar anak-anak perempuan yang pernah dimiliki mantan suaminya terus diingatnya, dan dia secara tidak sadar akan melihat orang yang dilihatnya di jalan untuk mengecek apakah ada yang mirip."Anak-anak perempuan kecil ini kehilangan masa kanak-kanak mereka, kehilangan perasaan tidak bersalah, dan juga kuasa terhadap masa depan mereka."

Dr Carling-Jenkins mendapat pelukan dari para anggota parlemen setelah dia memberikan pidatonya hari Kamis (7/9/2017).

Diterjemahkan pukul 14:35 AEST 7/9/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement