Senin 11 Sep 2017 21:52 WIB

Dikritik Mahalnya Tiket, Qantas Desak Penurunan Tarif Bandara

Rep: Nicolas Perpitch/ Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sejumlah eksekutif maskapai penerbangan Qantas yang terus diberondong pertanyaan soal mahalnya tiket pesawat regional di Australia Barat (WA) menampik tudingan bahwa mereka "menipu" warga. Sebaliknya, mereka menyalahkan tarif bandara regional yang tinggi.

Sebuah penyelidikan Parlemen negara bagian WA tengah memeriksa mengapa harga tiket pesawat regional begitu tinggi dan apa yang bisa dilakukan oleh perusahaan penerbangan dan Pemerintah WA mengenai hal tersebut.

Dalam sebuah perdebatan yang sengit, ketua Komite Ekonomi dan Industri, Jessica Shaw mengatakan kepada para eksekutif Qantas bahwa ketika warga dari seluruh wilayah Australia Barat (WA) perlu segera memesan tiket pesawat untuk kepentingan keluarga atau darurat kesehatan, mereka menghadapi "tarif selangit".

"Itu bukan kemewahan bagi orang-orang ini. Itu sebuah kebutuhan," kata Shaw baru-baru ini.

"Masyarakat terlukai," tambahnya, seraya mempertanyakan kepada para eksekutif tersebut di mana tanggung jawab perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kota-kota regional itu.

Direktur Domestik Qantas, Andrew David, mengatakan bahwa jenis tiket pesawat ‘dadakan’ dengan biaya tinggi itu hanya mencapai 2 persen dari total kuota perjalanan.

Namun ia mengatakan, Qantas, baru-baru ini, telah berusaha untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengumumkan diskon hingga 30 persen untuk warga yang tinggal di enam pusat daerah regional Australia.

Qantas juga berpendapat bahwa harga tiket penerbangan mereka ke daerah regional WA, kini, lebih rendah daripada tahun 2013, meskipun permintaan turun secara signifikan dengan adanya perlambatan industri tambang.

David mengatakan bahwa masalah utama yang menaikkan harga tiket penerbangan adalah delapan bandara di negara bagian WA termasuk dalam 15 jaringan domestik termahal perusahaannya, dengan biaya perawatan, tenaga kerja dan biaya lainnya yang begitu tinggi.

Andrew David mengatakan, Qantas telah memberlakukan diskon tiket pesawat untuk sejumlah penumpang di wilayah regional.
Andrew David mengatakan, Qantas telah memberlakukan diskon tiket pesawat untuk sejumlah penumpang di wilayah regional.

ABC News: Emily Piesse

Namun Shaw mengatakan, dalam sesi dengar pendapat sebelumnya, penyelidikan tersebut telah menemukan bahwa biaya bandara merupakan proporsi tarif penerbangan yang sangat kecil.

Kepala Eksekutif Asosiasi Penerbangan Australia, Caroline Wilkie, kemudian mengungkapkan kepada sesi tersebut bahwa biaya bandara hanya berkontribusi 5-13 persen dari harga tiket penerbangan regional, dan sebagian besar bandara regional mengalami kerugian.

Baca juga:

Pria Difabel Ini Terancam Dideportasi Ke Kanada

Maskapai mengaku hanya dapat $7 dari penumpang

Tapi eksekutif Qantas untuk bidang pemerintah dan industri, Andrew Parker, tak sependapat bahwa biaya bandara adalah bagian yang tidak signifikan dari tiket penerbangan.

Ia mengatakan, Bandara Broome di WA menagih biaya dua kali lipat lebih tinggi dari apa yang ditagihkan Bandara Cairns, Queensland, terhadap maskapai."Jadi ada sesuatu yang tak beres," kata Parker.

Parker membantah, Qantas menghasilkan keuntungan besar di wilayah WA, mengatakan bahwa maskapai hanya menghasilkan $ 7 (atau setara Rp 70 ribu) per penumpang per penerbangan.

Ia mengatakan bahwa banyak rute regional WA unik karena mereka didorong oleh sektor pertambangan, dengan pesawat yang meninggalkan Perth begitu penuh dan kembali hampir kosong, dan potongan harga tidak akan membantu untuk memenuhi penerbangan pulang tersebut.

Anggota komite Stephen Price ingin agar para eksekutif memberikan informasi rinci mengenai bagaimana tarif ditentukan untuk membantu mengatasi kekhawatiran dan kemarahan masyarakat."Dalam pandangan mereka, Anda menipu mereka untuk transportasi sehari-hari," sebut Price.

Parker berjanji untuk memberikan informasi lebih kepada komite jika mungkin secara komersil.

Ketika ditanya tentang prospek mengatur rute yang gagal, ia mengatakan bahwa peraturan tersebut secara historis tidak berjalan dan bahkan menaikkan harga.

Qantas berargumen bahwa demi investasi pemerintah yang lebih besar untuk merangsang pariwisata regional, pihaknya menyambut janji pemerintah sebesar $ 36 juta (atau setara Rp 360 miliar) untuk menumbuhkan industri ini, dalam sidang anggaran pekan lalu.

Maskapai itu juga menginginkan adanya perubahan dalam cara negosiasi tarif antara perusahaan penerbangan dengan operator bandara, untuk mencoba dan menurunkan apa yang mereka bayarkan.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement