Seorang pastur Katolik menerbitkan buku bagi pasangan yang sudah menikah dengan panduan teologis dan praktis untuk membumbui kehidupan seksnya.
Dalam bukunya berjudul Seks: yang Anda tidak ketahui, untuk pasangan menikah yang mencintai Tuhan, romo Ksawery Knotz bertujuan menyingkirkan sikap kaku yang banyak dipegang masyarakat. Seks di pernikahan, jelas pastur Fransica, tidak boleh membosankan namun "bergairah, penuh kejutan dan dipenuhi fantasi".
Buku yang didukung Gereja Katolik Polandia ini telah menjadi buku terlaris. Penerbit SW Pawel memerintahkan pencetakan ulang setelah warga Polandia berbondong-bondong membeli 5000 kopi pertama dalam beberapa minggu setelah pejualan perdana.
Saling membelai
Dalam buku yang dijuluki "Kamasutra ala Katolik", romo Knotz menjelaskan secara rinci mengenai subjek yang banyak dianggap tabu oleh gereja.
"Sebagian lagi ketika mendengar tentang kesucian seks dalam pernikahan, segera membayang seks tidak boleh penuh kenikmatan, permainan aneh, fantasi dan mengikuti posisi-posisi yang menarik," tulisnya.
"Mereka berfikir harus sedih seperti himne gereja tradisional," katanya.
"Setiap tindakan seperti belaian, posisi-posisi berhubungan seks dengan tujuan membangkitkan nafsu diijinkan dan disenangi Tuhan. Selama hubungan seks, pasangan yang menikah dapat menunjukkan rasa cintanya dengan segala cara, dapat saling membelai dengan mesra," tulisnya.
Menurut situs BBC, romo Knotz yakin seks merupakan cara penting bagi seorang suami dan istri mengekspresikan kecintaannya dan semakin dekat kepada Tuhan. "Pasangan menikah merayakan sakramen mereka, kehidupan mereka dengan Kristus selama hubungan seks," lanjutnya.
"Menyebut seks sebuah perayaan sakramen pernikahan membangkitkan wibawa dalam cara yang baik. Pernyataan ini mengejutkan orang yang cenderung melihat seks dalam cara yang buruk. Sulit bagi mereka memahami Tuhan juga tertarik dalam kehidupan seks mereka yang bahagia dan dalam cara ini Tuhan memberi mereka hadiah," tulis Romo Knotz.
Namun romo Knotz menekankan bukunya tidak berbeda dengan pandangan Gereja mengenai seks. Dia tidak mendukung penggunaan kontrasepsi dengan mengatakan, "menjadikan pernikahan diluar budaya Gereja dan menjadi sama sekali gaya hidup yang berbeda."
Dia juga menolak mereka yang mempertanyakan kompetensi romo yang selibat atau tidak berkeluarga menulis mengenai seks dengan mengatakan, pengalamannya muncul dari konsultasi pasangan yang sudah nikah dan dari menjalankan situs internet yang memberikan nasihat soal seks hampir satu tahun. - ahi