Selasa 01 Jun 2010 23:46 WIB

Kebun Binatang Australia Cari Monyet Via Facebook

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Cotton-top Tamarin
Cotton-top Tamarin

REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY--Satu kebun binatang (bonbin) Australia mem-posting permohonan bantuan mendesak di halaman Facebook-nya. Bonbin itu mengharapkan pengembalian delapan monyet langka yang dicuri. Bonbin kesulitan mencarinya karena monyet itu begitu kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam tas tangan atau telapak tangan anda.

Symbio Wildlife Park, di sebelah selatan Sydney, mengatakan para pencuri masuk ke dalam bonbin pada Ahad malam dan mencuri pasangan Cotton-top Tamarin yang sedang dikembangbiakkan, dua bayi mereka, dan empat Pygmy marmoset.

''Binatang-binatang ini merupakan bagian dari program pengembangbiakan internasional dan penting sekali untuk kelangsungan hidup spesies itu, hanya tinggal 300 Cotton-top Tamarin di alam bebas. Jadi waktunya hampir habis," kata pesan Facebook bonbin itu.

''Binatang-binatang ini memerlukan tempat berlindung dan makanan yang khusus agar bisa bertahan hidup, jika mereka tidak dikembalikan ke kebun binatang dengan selamat, maka mereka kemungkinan tidak bisa bertahan hidup. Seluruh tim di Symbio sangat khawatir,'' cemasnya.

''Jika anda memiliki informasi apa pun, atau mengetahui seseorang yang mampu, tolong email atau telepon kebun binatang, segala sesuatunya akan diberlakukan dengan tanpa nama, segala yang kami inginkan adalah binatang-binatang itu kembali selamat,'' tambahnya.

Bonbin ini juga menayangkan foto-foto monyet kecil tersebut. Direktur Symbio Wildlife Park, John Radnidge, mengatakan pencuri tersebut memutus aliran listrik ke bonbin dan merusak tiga gembok untuk mendapatkan akses ke monyet-monyet kecil itu.

''Dalam cuaca dingin, basah, berangin, tidak keruan, malam yang hujan mereka memadamkan listrik di area pameran, sangat jelas bahwa orang-orang ini mengetahui persis apa yang mereka kerjakan. Mereka kemungkinan menyelidiki lokasi dan kegiatan sebelum mencuri,'' jelas Radnidge kepada media lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement