Jumat 08 Dec 2017 13:13 WIB

Lumba-Lumba Langka Terlihat di Sungai Terpencil Papua Nugini

Ini adalah pertama kalinya lumba-lumba snubfin yang langka terlihat di luar Australia.
Foto: ABC
Ini adalah pertama kalinya lumba-lumba snubfin yang langka terlihat di luar Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, PORT MORESBY -- Para ilmuwan telah menemukan dua spesies lumba-lumba langka di sebuah aliran sungai Papua Nugini yang terpencil.

Peneliti dari Universitas James Cook dan Universitas Papua Nugini menemukan lumba-lumba snubfin dan lumba-lumba punggung bungkuk (humpback) asal Australia yang hidup di Delta Kikori, di Provinsi Gulf, sebelah barat ibu kota Port Moresby.

Peneliti senior Universitas James Cook, Isabel Beasley mengatakan ini adalah satu-satunya tempat di luar Australia di mana lumba-lumba snubfin langka telah terlihat.

"Sepertinya Delta Kikori, pada tahap ini, benar-benar satu-satunya tempat dari seluruh wilayah Papua Nugini dan - yang terpenting – dari seluruh wilayah Kepulauan Pasifik, di mana lumba-lumba snubfin ditemukan," sebut Beasley.

Para peneliti sekarang akan menyelidiki apakah penemuan tersebut menunjukkan mamalia laut mengikuti pemisahan yang sama dengan spesies terestrial antara Australasia dan Asia -sebuah jalur yang membentang antara Lombok dan Bali yang dikenal dengan ‘The Wallace Line’ atau Garis Wallace.

"Secara luas, mereka tampaknya mengikuti Garis Wallace, namun tahap selanjutnya adalah melihat di kepulauan Indonesia dan juga di Papua dan Papua Barat sendiri, di mana letak keanehan terjadi dan apa kekuatan pendorong di balik perbedaan kecil spesies tersebut," jelas Dr. Beasley.

Perhimpunan untuk Konservasi Alam Internasional (IUCN) mengakui pentingnya penemuan ini dengan menunjuk aliran sungai itu sebagai Kawasan Mamalia Laut Penting (IMMA).

Para peneliti mengatakan, populasi lumba-lumba yang begitu kecil harus dilindungi.
Para peneliti mengatakan, populasi lumba-lumba yang begitu kecil harus dilindungi.

James Cook University: Isabel Beasley

Kawasan itu juga mencakup bagian Bismark -daerah yang sekarang menjadi sasaran penambangan dasar laut eksperimental – sebagai sebuah IMMA. Beasley mengatakan bahwa aliran Sungai Kikori sekarang membutuhkan perlindungan dan konservasi lokal.

"Itu adalah penemuan besar dalam hal benar-benar menemukan spesies ini," sebutnya.

"Kini, sangat penting untuk bekerja sama dengan pemerintah, LSM, masyarakat setempat, untuk memastikan kami bisa melestarikan populasi yang sangat kecil dan terbatas di Delta Kikori."

Penelitian ini didanai oleh Exxon-Mobil, yang mengoperasikan proyek Gas Alam Papua Nugini, yang sebagian berada di Propinsi Gulf. Studi itu termasuk kerja sama dengan Badan Konservasi dan Perlindungan Lingkungan serta Museum Nasional dan Galeri Seni Papua Nugini.

Universitas James Cook mengatakan akan melanjutkan penelitian di Delta Kikori dan memperluas studinya ke daerah Laut Bismark dengan mitra Papua Nugini mereka.

Sistem sungai kini ditujukan sebagai Area Mamalia Laut Penting.
Sistem sungai kini ditujukan sebagai Area Mamalia Laut Penting.

James Cook University: Isabel Beasley

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/lumbalumba-jenis-langka-terlihat-di-aliran-sungai-terpencil-pa/9238528
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement